Shazia sudah hamprir membuka pintu ketika dia mendengar ponselnya berdering. Shazia berjalan ke kamar dengan langkah tidak seimbang. Di a mengabaikan bunyi bel apartemen yang terus saja berbunyi. Perasaannya mengatakan dia harus mengabaikan siapapun yang ada di depan pintu itu. Shazia duduk di atas tempat tidurnya, dia meraih ponsel yang ada di atas bantal. “Halo?” Suara Azril langsung terdengar dari sambungan, “Jangan buka pintu, Zi. Itu orang asing.” “Hah, tapi dia bilang kamu lagi berdiri di depan bawa banyak barang.” Jawab Shazia masih setengah sadar. Azril menggeram, Shazia dapat mendengarnya melalui sambungan telepon dan itu membuatnya tersenyum. “Jangan dibuka, aku akan menyuruh petugas keamanan untuk mengeceknya. Untung mereka memberitahuku.” “Baiklah, dia masih memencet bel