his consequent

1192 Words

Mobil yang dikendarai Sastra dengan Diaz di kursi sampingnya telah keluar dari halaman rumah Melinda. Dalam keheningan mobil itu semakin berjalan menjauh. Diaz menatap jalanan dengan perasaan yang penuh kelegaan. Rasanya tidak sia-sia ia terburu waktu dari Paris ke Indonesia. Perasaannya terpuaskan dengan pembuktian bahwa Melinda masih sendiri, sekarang sudah sendiri. Kini yang menjadi PR untuk hati dan pikirannya adalah langkah selanjutnya yang akan dia ambil. Tentu saja tindakan impulsifnya hari ini tidak sampai di sini saja, melainkan sebuah awal dari yang akan Diaz lakukan. Mungkin saat ini isi kepala Diaz masih begitu riuh dengan banyak hal yang kemungkinan akan ia lakukan. Nanti, setelah cukup beristirahat pasti isi kepalanya lebih bisa ditata dengan baik. "Maksud lo ke rumah Meli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD