Arum membuka pintu kamar kosannya dan masuk ke dalam. Begitu ia kembali menutup pintu, ia malah menyandarkan punggungnya di pintu dan meratapi kebodohannya tadi. Arum mengacak rambutnya frustasi ketika ingatannya kembali memutar kejadian yang baru saja terjadi di mobil Bagas. Bagaimana bisa beberapa detik ia terdiam dan sempat menikmati sapuan lembut bibir pria itu di atas bibirnya. Perlahan tangan Arum bergerak menyentuh bibirnya. Saat ini bahkan ia masih bisa merasakan bekas bibir Bagas di sana. Arum segera meletakkan tas miliknya ke meja kerjanya lalu berjalan menuju ke arah kamar mandi. Di dalam kamar mandi Arum langsung mencuci mukanya serta menggosok kuat bibirnya untuk menghilangkan sensasi bibir Bagas yang entah kenapa masih terasa sampai sekarang. Bibirnya bahkan mulai teras