Bagian tiga

1248 Words
6 Bulan kemudian. Popularitas Athena semakin melejit di dunia peran dan suara. Wajahnya yang cantik, bakatnya yang tidak di ragukan lagi dan suaranya yang merdu saat bernyanyi, banyak orang semakin jatuh cinta dengan sosok Athena dan bakatnya tersebut. Tapi di sisi lainnya, semakin tinggi popularitas seseorang tentunya akan ada banyak orang juga yang diam-diam menginginkan kepopuleran Athena hancur. Hari ini Athena baru saja keluar dari gedung, para bodyguard langsung mengikuti langkah Athena untuk menjaga sang aktris dari serangan yang tidak terduga. Pintu mobil langsung di bukakan oleh bodyguard karena begitu banyak fans yang sudah menunggu Athena keluar dari gedung. Di dalam mobil Athena menghela nafas, ini adalah salah satu hal yang harus ia terima menjadi orang populer, dirinya tak bisa bebas pergi jika tanpa bodyguard. “Halo, Dave. Kau di mana?” tanya Athena. “Aku di Boston. Kau butuh sesuatu, atau kau ingin menghampiriku sekarang?” “Kau gila, aku sibuk di New York dan sekarang aku butuh bantuan mu untuk mencarikan aku seorang bodyguard dengan kemampuan yang luar biasa. Aku butuh satu orang yang bisa melakukan pekerjaan tiga bodyguard sekaligus.” “Kau yang gila, Athena. Mana ada orang seperti itu?!” “Aku tak peduli, aku butuh seperti itu jadi bantu aku mencarinya. Lagi pula aku tak bisa selalu membawa tiga hingga empat bodyguard sekaligus kemanapun aku pergi, itu terlalu memancing perhatian orang lain.” Athena mematikan panggilan sepihak sementara Dave di seberang sana mengumpati Athena. Dave melanjutkan pekerjaan untuk meninjau tempat yang nantinya akan menjadi salah satu lokasi video musik yang akan Athena buat, deburan ombak terdengar dan lokasi tersebut akan sepi di jam kerja kantoran, Dave mengeluarkan ponsel memotret lokasi tersebut untuk di kirim pada Athena tapi di sisi lain Dave tertarik dengan seorang pemuda yang berdiri di atas kapal nelayan mengeluarkan satu box besar ikan di angkat seorang diri sementara orang lain perlu dua hingga tiga orang untuk mengangkatnya. Dave berlari mendekat, “Permisi, bisa saya bertemu dengan pemuda tadi?” tanya nya pada seorang nelayan yang masih ada di atas kapal. “Austin! Ada yang ingin berbicara denganmu!” teriak nelayan tersebut. Dave menoleh, begitu juga dengan Austin yang sedang membawa satu boks ikan. Dave berlari lagi mendekati Austin, tubuhnya tinggi berbadan kekar, kulitnya kecoklatan karena terlalu sering berada di lautan sebagai nelayan. “Kau mengenalku?” tanya Austin. “Mungkin sebaiknya kita bicara di tempat lain.” ucap Dave, Austin mengikut dan mereka memilih tempat bersantai di bawah pohon pinggir pantai. Austin menoleh ke arah Dave, mungkin lelaki yang mencarinya ini adalah salah satu orang yang mengenalnya, sudah setengah tahun sejak terbangun dari koma, Austin tidak ingat dirinya siapa dan pernah tinggal di mana sebelumnya, hanya sebuah nama Austin yang teringat dan itu menjadi namanya sejak bangun di rumah sakit. “Perkenalkan, namaku Dave. Aku manager dari agensi Elite Production. Jika kau berkenan, aku menawarkan sebuah pekerjaan sebagai bodyguard, tapi sebelum itu apa kau punya keahlian beladiri?” Dave memberikan kartu namanya. “Aku tak butuh ini, aku pikir kau mengenalku, sebaiknya kau pergi saja jika tidak mengenaliku.” Austin berdiri. “Wait, apa maksudmu aku tidak mengenalimu?” sahut Dave. Austin berbalik lagi, “Aku kehilangan identitasku, saat kau mencariku aku pikir kau tau siapa diriku, tapi jika tidak sebaiknya kau pergi saja, aku sedang bekerja di sini jadi jangan mengganggu.” Austin pun berjalan menjauh. “Dia kehilangan ingatannya sejak datang di desa ini, dulu kami menemukan Austin dalam kondisi tidak sadar dan terluka sangat parah, kami sudah berusaha membantu mencari identitasnya tapi hingga sekarang belum berhasil.” ucap seorang nelayan yang lewat di samping Dave. “Aku akan membantumu mencari identitas mu jika kau memiliki keahlian yang aku sebutkan tadi!” seru Dave, langkah Austin berhenti dan sekali lagi lelaki itu berbalik. Dave pun kembali berucap, “Selain itu kau akan di bayar mahal oleh agensi untuk menjadi bodyguard dari salah satu aktris kami, namun sebagai gantinya kau harus memiliki keahlian beladiri yang lebih dari para bodyguard miliki.” Austin mendekat, “Apa kau bisa menepati ucapan mu barusan?” “Tentu saja, jika kau tidak percaya kita bisa buatkan kontrak perjanjian, tapi aku perlu tau keahlian mu. Kau terlihat bukan seperti nelayan biasa, aku melihat bakat di dalam dirimu yang tidak banyak orang tau.” Austin mengernyitkan kening, lelaki itu berbalik. “Kau salah, aku sendiri bahkan tidak tau apa bakatku, aku juga tidak ingat jika aku pernah berlatih seni beladiri atau tidak.” kalimat Austin terdengar masa bodoh dan tidak begitu serius menanggapi tawaran dari Dave sampai seseorang mendekati Austin “Ikutlah dengannya ke kota, mungkin jika kau keluar dari tempat ini kau bisa menemukan identitas mu yang sebenarnya. Selama ini kau sudah membantu kami para nelayan untuk berlayar di lautan dan mengangkat hasil tangkapan ikan kami, sekarang waktunya kau mencari identitas mu, mungkin saja kau punya keluarga di luar sana, jadi carilah keluargamu Austin.” saran seorang lelaki nelayan yang tinggal dengan Austin selama beberapa bulan ini. Austin menoleh ke arah Dave yang masih berdiri melihat ke arahnya. “Lelaki itu mengharapkan orang yang pandai seni beladiri, aku tidak memiliki bakat tersebut.” “Hei, kau lupa siapa yang mengalahkan perompak yang setiap bulan meminta pajak pada nelayan? Kau berhasil melumpuhkan mereka dengan mudah, kau punya bakat seni beladiri, tak ada salahnya kau menerima tawaran lelaki itu.” Austin menghela nafas kemudian melihat kartu nama yang Dave berikan tadi, kepalanya kemudian mengangguk sekilas, “Baiklah, aku akan mencoba ikut dengan lelaki itu.” Austin berbalik ke arah Dave. “Apa syarat jika aku menerima tawaranmu?” tanya Austin. “Kau harus membuktikan jika dirimu pantas menjadi bodyguard atau tidak.” jawab Dave. Pada akhirnya Dave mengajak Austin ke beberapa tempat area pertarungan untuk menguji langsung ketahanan tubuh Austin dalam bertarung, selain itu ketangkasan Austin juga ternyata tidak di ragukan lagi. Hanya butuh waktu satu hari saja Dave sangat yakin jika dia telah menemukan calon bodyguard yang cocok seperti yang Athena inginkan. Terlebih wajah Austin perpaduan antara cantik dan tampan, Athena pasti tidak akan pernah menyangka jika lelaki ini punya keahlian beladiri yang luar biasa. “See, kau hebat dalam bertarung, kau pantas menjadi bodyguard untuk salah satu aktrisku. Mengapa kau tidak jujur saja jika dirimu pandai dalam bertarung?” ucap Dave sambil berjalan keluar dari ruang tempat Austin memenangkan pertandingan ilegal melawan banyak orang dengan kemampuan hebat di dalam ring pertarungan “Aku tidak tau aku punya kemampuan sepertinya ini, tapi jika kau berani mempermainkan ku maka akulah yang akan menghajarmu.” ancam Austin. Dave mengangkat tangan, “Lakukan pada musuh, kita teman mulai sekarang jadi simpan tenaga mu untuk menjaga aktrisku saja. Oh ya, besok kau datang ke tempat ini, kau butuh penampilan baru sebelum ikut denganku ke New York bertemu dengan aktrisku.” ucap Dave. ___ Dua hari kemudian, Athena masih belum mendapat kabar dari Dave. Hari ini Athena hanya asik dengan kegiatannya di dalam apartemen, melakukan yoga dan menonton film favorit. Athena menoleh mendengar suara pintu terbuka, pasti Dave sudah pulang. “Bagaimana, sudah kau dapatkan bodyguard yang aku maksud?” tanya Athena tanpa berbalik ke arah Dave. “Sebaiknya kau lihat dulu siapa yang aku bawa, bukan malah melakukan split sambil makan apel seperti ini.” jawab Dave. Athena berdiri berniat meletakkan apel yang baru ia gigit setengah, tapi apel yang belum Athena letakkan itu jatuh dari tangannya dan menggelinding di bawah kaki saat kedua bola matanya itu melihat ke arah Austin yang berdiri di belakang Dave. Jari telunjuk Athena menuding ke arah Austin dengan tatapan kaget. “Kau!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD