Aku terkekeh miris menatap cincin milik Chintya yang sekarang berada di tanganku. Tadi, aku memberikan cincin ini lagi padanya—masih berharap kalau Chintya tak bersungguh-sungguh ingin berakhir denganku, akan tetapi Chintya malah melempar cincin tersebut. Jadi, benar-benar dia yang tak ingin melanjutkan hubungan pertunangan kami? Rasanya sulit untuk bisa kuterima. Segitu kecewanya Chintya padaku hingga tak mau aku berada di dekatnya? "Aku pamit pulang ya, Om. Nanti malam aku ke sini lagi," ujarku pada Om Suryo. Meski aku tahu Chintya berkata pada papanya tidak ingin bertemu denganku, tapi aku tak akan menyerah begitu saja. Aku akan berjuang untuk mendapatkannya kembali. "Kenapa, Ka? Ada yang ketinggalan?" tanya Om Suryo ketika aku kembali masuk menghampiri beliau. "Aku mencintai anak O