Hampir Terpergok

2246 Words

Larisa dan Farid menoleh. Fira datang ke arah mereka dengan tergopoh-gopoh. “Aduh, untung Dewa lembur! Jadi kamu aman,” heboh sekali Fira memperlakukan Larisa. Seperti dengan putrinya sendiri. Ada rasa nyeri yang dirasakan oleh Farid. Dia ingat sekali jika Resty tidak mendapat perlakuan seistimewa itu dari Fira. “Aku tahu, Tante. Makanya berani ke sini,” kata Larisa sambil memamerkan cengirannya. “Lho, kog bisa tahu?” tanya Fira penasaran. Larisa tertawa, “saat Pak Dewa nelpon Tante di dekat toilet dan aku di dalam sana,” ceritanya. Fira mengangguk-angguk tanda dia mengerti. “Oh iya, ini buat makan Om dan Tante,” kata Larisa seraya menyerahkan nasi bungkus itu kepada Farid. “Terima kasih Larisa,” sahut laki-laki yang wajahnya tampak lelah itu. Gadis berambut keriting itu tampak men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD