Perubahan Shawn

1006 Words
Usai berbincang dengan Shawn, satu per satu dari mereka mulai berpatroli ke rumah penduduk, mengingat kondisi masih belum aman dan mencekam. Bisa saja anggota pemberontakan berbuat onar dengan menembaki rumah penduduk yang sedang asyik di selimut oleh mimpi. Atau bahkan membakar rumah penduduk secara tiba-tiba. Masing masing dari mereka telah berpencar dan berkeliling rumah penduduk. Tak hanya tentara Amerika saja yang berpatroli, akan tetapi para penduduk lokal serta Biksu juga melakukan penjagaan yang ketat terhadap rumah penduduk. Saat berpatroli, Jethro bertemu dengan Biksu Yen. Dalam pertemuan kali ini, Jethro langsung mengatakan beberapa masalah yang sudah sempat ia bahas dengan Shawn. "Jethro…."teriak Biksu Yen di sunyinya malam. "Yen, apa kabarmu?" tanya Jethro "Ya seperti yang kau lihat. Eh… bagaimana dengan Matthew apakah dia sudah kembali ke barak?" tanya Yen "Belum… dan ini sudah hampir 3 bulan lebih ia belum kembali ke barak." "Benarkah? Hmm… jadi benar apa yang dikatakan oleh guruku," ucap Yen "Apa yang dikatakan oleh gurumu?" tanya Jethro "Sepertinya dia melihat bahwa di rumah itu orang orang di siksa secara mental. Apakah mereka memang sedang di persiapkan untuk, menghadapi sesuatu kah?" tanya Yen "Benar… mereka sedang dipersiapkan untuk menjadi anggota pemberontakan." "Kalau begitu kalian harus berhati-hati, karena salah satu Jenderal besar kalian sepertinya sedang merencanakan hal yang buruk," balas Biksu Yen. "Maksudmu Jenderal Lucas?" Jethro balik bertanya. "Benar, guruku bilang kalian. Semua harus berhati-hati dengannya." "Okey...lalu apalagi yang di katakan oleh gurumu?" tanya Jethro penasaran. "Guruku hanya mengatakan agar kami terus berlatih, dia bilang untuk mempersiapkan peperangan." "Apa perang? Jangan katakan kalau Han Kwie Xan sudah, mempersiapkan pasukannya untuk menghancurkan beberapa negara di dunia ini?" Jethro langsung mencocokan apa yang dikatakan oleh Shawn "Benar… Han Kwie Xan adalah orang yang penuh dengan ambisi untuk menguasai dunia. Dendamnya terhadap Chou You Mien masih membara hingga saat ini. Ia masih menginginkan kekuasaan dan jabatannya sebagai pemimpin negara. Dan aku rasa dia sedang mengumpulkan rencana jahat untuk melengserkan Chou You Mien kembali." "Yen… apakah gurumu menyebutkan kapan persisnya akan terjadi peperangan ini?" tanya Jethro "Aku belum menanyakannya, tapi setidaknya kau harus tetap tingkatkan kewaspadaanmu. Bisa saja Lucas akan memecah belah persatuan kalian." "Sejauh mana persiapan latihan Mu, Yen?" tanya Jethro "Sejauh mata memandang kami diberikan latihan yang sangat sulit dari biasanya, serta jam latihan kami dari pagi hingga malam menjelang," jawab Yen. "Ngomong - ngomong soal latihan… aku jadi ingin melihat… mmm kira-kira latihan yang di dapat oleh Matthew itu seperti apa ya?" tanya Jethro "Sepertinya sangat menyeramkan." "Aku ingin sekali menolong Matthew, membawa lari dirinya dan menjauhi Matthew dari Lucas," pinta Jethro "Ya sudah bukankah masih belum terlambat untuk menyelamatkan Matthew… sebelum perang Jethro!" seru Yen "Aku akan mengajak Aaron dan David juga. Siapa tahu, Matthew akan lebih menurut jika kami semua berkumpul dan lebih mendengarkan. Daripada aku sendiri." "Hmmm baiklah katakan saja kalau kalian ingin ke sana, akan ku tunjukkan jalannya," ucap Yen "Apa kau yakin kalau Matthew masih di rumah yang sama, Bagaimana kalau ia di pindahkan ke rumah yang lain atau tempat lain." "Hmm…begitu ya. Bagaimana untuk mengetahuinya ya," gumam Yen "Ada apa Yen?" tanya Jethro "Rumah itu di jaga oleh beberapa orang berjubah dan memakai topeng." "Tapi kau kan bisa melawan mereka," cakap Jethro "Hahahahaha… itu Namanya cari mati! Aku tidak mau sebodoh itu Jethro. Semuanya harus tetap dalam pemikiran yang matang. Jethro...jika aku tidak memikirkan bagaimana ke depannya, sudah sejak lama aku telah melawan penjaga itu. Lantas apa yang akan ku dapat? Bukan kah itu sama saja memperkeruh masalah? Tidak bisa seperti itu juga Jethro. Kalau memang kau ingin melawan mereka, maka harus di sertai dengan rencana yang matang." "Pasti ada cara lain…." Jethro berpikir keras bagaimana cara mengetahui apakah Matthew masih berada dalam rumah itu atau sudah di pindah ke tempat lain. Tiba-tiba Jethro memikirkan sosok Shawn. Tangan kanan Lucas, dan masih di percaya sampai saat ini. "Shawn… ya benar… aku yakin, pasti dia akan menolong kita!" seru Jethro "Shawn? Bukankah dia tangan kanan Lucas? Apa kau yakin ingin bekerja sama dengannya? Bagaimana nanti kalau dia mengatakan pada Lucas? Bisa-bisa kalian semua akan di masukkan dalam rumah itu dan di buat menjadi sama seperti dia? Tidak Jethro… urungkan saja niat bekerja sama dengannya. Aku tidak setuju,"jawab Yen. " Tapi Yen… dia adalah satu-satunya kunci utama kita." "Lantas kau akan minta tolong pada Shawn, untuk mempertemukan kalian berempat dan meminta untuk jangan mengatakan apapun pada Lucas, begitu kah maksudmu?" tanya Yen Jethro termenung memikirkan cara seperti apa yang akan ia lakukan, untuk menyelamatkan Matthew. Apa yang dikatakan oleh Yen, benar adanya. Dalam pikiran Jethro mulai muncul berbagai macam pertanyaan. Seperti bagaimana kalau memang Shawn melaporkan pada Lucas? Bagaimana kalau Shawn menunjukkan rumah yang salah dan mereka bertiga di bunuh oleh Shawn. "Baiklah Jethro, hari sudah pagi… sampai ketemu di lain kesempatan, jika sudah ketemu caranya, katakan padaku aku akan siap mengawal kalian!" janji Biksu Yen. Dengan menunggang kuda, Yen pun kembali ke pondok persilakan. Dan Jethro kembali ke posko penjagaan, bertemu dengan Aaron, David, beberapa senior dan Shawn. Tiba di pos, terlihat oleh Aaron dan David muka Jethro yang penuh dengan pertanyaan. "Jethro ada apa?" tanya David "Hmm… aku hanya sedang mencari cara agar bisa bertemu dengan Matthew. Aku rindu dengannya, kita sudah lama tak bertemu dengannya bukan? Memangnya kalian tidak rindu dengannya?" singgung Jethro "Tentu saja kami sangat rindu dengan nya. Hanya saja pertanyaan yang sama yang tadi kau lontarkan. Kita tidak tahu dimana Matthew berada saat ini bukan," balas Aaron. Secara tak sengaja perbincangan antara mereka bertiga di dengar oleh Shawn yang ingin masuk ke dalam tenda pos. Dengan mengumpulkan keberanian, Shawn datang dan menjawab pertanyaan mereka bertiga. "Maaf kalau aku menguping pembicaraan kalian. Hmmm… kalian. Ingin tahu dimana keberadaan Matthew sekarang?" tanya Shawn "Tentu saja,"jawab Aaron ketus. "Hmm… aku bisa membantu kalian bertemu dengan Matthew," ungkap Shawn "Kau? Mana mungkin… hahahaha kau jangan berpura-pura baik di depan kami! Palingan juga nanti kau akan menandatangani sebuah perjanjian dengan Lucas dan kau akan membunuh kami semua," sahut Jethro "Baiklah jika menurut kalian, saya seperti ini, malah dianggap sebelah mata selalu. aku akan membuktikan, bahwa aku memang ingin menolong kalian!" seru Shawn.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD