Pertemuan menyedihkan

1054 Words
"Oh ya? Kalau begitu coba tunjukkan pada kami kalau kau memang ingin membantu kami!" tantang David. "Akan ku tunjukkan dimana Matthew sekarang! Tunggu aku di depan pos pintu gerbang dan pakai Helm,serta jangan pakai seragam. Pakai saja kaos, ini untuk memudahkan kalian agar tidak di kenali oleh penjaga," titah Shawn. Menuruti perkataan Shawn… Aaron, David dan Jethro bergegas berganti pakaian dan masing-masing membawa helm serta motor,dan menunggu Shawn di depan pos gerbang. Tak berapa lama Shawn datang dengan memakai helm dan jaket kulit berwarna coklat, serta motor trail. "Ayo cepat, Matthew akan segera di pindahkan berbaur dengan anggota pemberontakan!" seru Shawn Mereka berempat segera mengendarai motor yang dipimpin oleh Shawn. Jarak antara barak militer dengan rumput cukup jauh, namun, shawn lebih memilih untuk mengendarai di atas kecepatan rata-rata agar bisa di rumah kedap dengan tepat waktu. Perjalanan menuju rumah kedap hanya memakan waktu sekitar 30 menit saja. Dan tibalah mereka di sebuah gubuk yang usang dan lusuh "Apakah ini tempatnya?" tanya Jethro "Bukan...tapi di sana. Apakah kau melihat rumah besar berwarna putih?" tanya Shawn "Ya… kenapa?" jawab Aaron "itu dia rumahnya. Matthew ada di sana." "Lho… terus kenapa kita berhenti di sini?" tanya David kesal "Apa kalian tidak melihat di sana ada beberapa penjaga menggunakan jubah sekaligus bersenjata. Kalau sampai kita ketahuan, habis lah kita oleh Lucas." "Lalu kita masuk ke dalam rumah itu berjalan kaki?" tanya Jethro "Benar… aku tahu jalan menuju pintu belakang, di sana tidak di jaga oleh para penjaga, ayo cepat!" perintah Shawn Mereka berempat berlari menuju pintu belakang, dan bertepatan beberapa penjaga yang bertugas didalam akan memindahkan 10 orang yang di pilih oleh Lucas menuju gua persembunyian kelompok pemberontakan khusus anggota baru. "Kalian tunggu di sini, biar kupanggil Matthew," perintah Shawn. Shawn masuk ke dalam dan berbincang sebentar dengan penjaga. "Hey… hmm… bolehkah aku berbincang sebentar dengan dia?" ucap Shawn sambil menunjuk ke arah Matthew berdiri "Ada apa? Apa ada masalah?" tanya salah seorang penjaga. "Hmm… ya sedikit, aku hanya lupa memberikan sebuah pesan,"jawab Matthew "Baiklah jangan lama-lama, 30 menit sudah cukup!" perintah penjaga. "Baik… ayo Matthew ada yang ingin ku bicarakan padamu,"ucap Shawn sambil, menggandeng tangannya menuju pintu belakang. "Ada apa?" tanya Matthew. Shawn terus menggandeng ya hingga di hadapan teman-teman nya. "Matthew…." teriak Aaron, David, dan Jethro bahagia melihatnya. "Ada apa kalian ke sini? Pergi sana!" teriak Matthew Mereka bertiga terkejut melihat reaksi Matthew yang tak ingin bertemu. "Matthew apa kau lupa pada kami? Kami ini sahabat mu," ucap David "Sahabat? Tidak… aku tidak memiliki sahabat. Kalian semua jahat! Kalian semua pasti memiliki niat jahat padaku. Aku tidak mau bertemu dengan kalian. Kalian orang asing yang hanya mengaku sebagai sahabat. Di dunia ini tidak ada yang namanya sahabat!" seru Matthew " Kenapa kau menjadi begini? Apa kau tidak kenal dengan ku? Apa kau lupa bahwa kita sudah menghabiskan banyak waktu bersama, berbagi, dan bertukar cerita serta bertukar pendapat. Jika kau tidak memiliki makanan… kami selalu berbagi denganmu. Apakah kau tidak ingat pada kami?" tanya Jethro "Itu hanya masa lalu, dan aku hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang. Dan masa depanku adalah menjadi seorang pemimpin. Tidak ada yang bisa menghalangi ku! Tidak juga dengan masa lalu ku." "Lalu bagaimana dengan tunangan mu Cathy? Bukankah kau berencana akan menikah dengannya? Apa kau melupakan nya?" tanya Aaron "Cathy akan terus menemaniku, dan tentu saja dia akan mendampingi ku hingga ku sampai jadi pemimpin. Lucas sudah memberikanku sebuah wilayah, dan aku akan mengatur wilayah itu." "Apa kau yakin dengan janji yang diberikan oleh Lucas? Apa kau percaya dengannya?" tanya David kembali. "Tentu saja, kenapa tidak! Semua yang di katakan oleh Lucas adalah benar. Dan semua yang di janjikan nya juga benar dan di tepati." "Oh ya? Apa saja janji yang sudah ia tepati padamu?" tanya Aaron Matthew tidak bisa menjawab pertanyaan Aaron. Merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Aaron, Matthew berteriak memanggil petugas dan mengusir mereka berempat. "Jangan urusi masalahku! Urusi saja masalah kalian masing-masing. Dan bersiaplah aku akan datang ke Amerika dengan membawa perubahan! Hahahahaha… penjaga usir mereka dari sini!" perintah Matthew. "Matthew sadarlah dia hanya memperalat mu saja," ucap Aaron "Matthew… ayo pergi dari sini sebelum terlambat! Dia hanya akan menghancurkan hidup Mu saja," sambung David "Matthew… semua yang ia janjikan hanya bohong belaka, kau jangan percaya padanya!" sambung Jethro "Hey… Diam kaliaaaannn! Dengar ya tidak ada yng boleh menghina Lucas seperti itu. Dan bukan urusanmu kalau Lucas hanya memperalatku atau hanya memberikan janji palsu padaku! Lebih baik kalian pergi dari sini atau kalian akan mati di sini!" seru Matthew "Teman-teman ayo kita pergi, cepatlah, sebelum para penjaga mendapati kita, "ajak Shawn. "Matthew… kau adalah sahabat kami… aku tak ingin kau berpaling sampai sejauh ini, ingatlah kedua orang tua Mu dan kekasihmu," ucap Aaron "Tak usah mengguruiku dan simpanlah kata kata Mu yang tidak berguna itu, dan jangan pernah menemuiku! Apa kalian dengar itu?" Ucap Matthew dengan lantang. Mereka bertiga melihat Matthew dengan berlinangan air mata. Dan tatapan penuh kesedihan, mau tak mau mereka harus bisa melepas sahabat nya, Matthew. Para penjaga mulai berdatangan, dengan sangat terpaksa mereka berempat pergi menuju parkiran motor. Sepanjang perjalanan menuju barak militer, mereka bertiga mengendarai motor dengan kecepatan maksimal, dan tak peduli akan medan licin dan terjal. Setibanya di barak militer, mereka bertiga mengucapkan terima kasih pada Shawn dan pergi menyendiri. "Haruskah kita melupakan Matthew?" gumam David "Entahlah… aku benar-benar tidak habis pikir dengannya. Mungkin jalan satu-satunya kita harus bertemu dengan Lucas," usul Aaron "Itu bukan usul yang baik, dan percuma saja, hanya akan membuang waktu kita saja. Yang ada hanya dbat kusir semata saja, tak ada hasil apapun," sahut Jethro "Ada…." sambung David "Apa?" tanya Aaron dan Jethro serempak "Kita akan di tembak mati," jawab David. "Hahahahaha. Sudahlah lebih baik kita fokus saja sekarang dengan karir kita. Jika memang itu maunya Matthew, ya kita mau bilang apa. Itu sudah menjadi pilihannya, kita tidak bisa memaksa jalan hidup orang, benarkan?" ucap Aaron dengan bijak. "Yah baiklah… kau benar, eh… tunggu kalian sadar tidak jika Matthew akan di pindahkan untuk berbaur dengan anggota pemberontakan lainnya?" tanya Jethro "Hmm… memangnya kenapa?" tanya Aaron "Yen kemarin mengatakan padaku agar kita harus waspada akan rencana jahat Lucas. Dan Yen juga mengatakan akan terjadi peperangan. Artinya tak lama lagi akan terjadi peperangan!" ucap Jethro "Benarkah? Apa kau yakin Yen mengatakan akan perang? Kalau begitu selama ini kita latihan apakah mungkin di persiapkan untuk perang?" tebak David.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD