Helena

1126 Words
Chapter 5 "Nyonya Chloe tolong katakan pada Blue, bahwa aku di minta oleh boss ku untuk pergi menemaninya," pinta Timothy "Hum… ya Baiklah, akan ku katakan padanya," balas Nyonya Chloe. Timothy pergi menuju parkiran mobil dan tak berapa lama aku masuk ke dalam perpustakaan. "Blue… Timothy baru saja pergi, katanya di panggil oleh boss nya," ucap Nyonya Chloe "Waduh, kenapa papa tidak bilang padaku," gumamku "Ya sudah… aku mau kembali bekerja sebentar, terima kasih informasinya ya Nyonya Chloe," ucapku. "Hmm...Blue,sebentar lagi perpustakaan akan tutup," ucap Nyonya Chloe "Wah iya sudah pukul setengah 7 sore, Huft… baiklah aku mau bereskan barang-barang ku terlebih dahulu," ucapku sambil melirik waktu yang terpampang jelas di jam dinding perpustakaan. Bergegas ku rapikan barang-barang, sambil mencari ponsel untuk menelpon Papa. "Hallo papa… papa lagi dimana?" tanyaku "Lagi mau ke restaurant… hmm salah satu anak buahku ada yang berulang tahun,"ucap Jethro "Owh jadi papa tidak makan malam di rumah?" tanyaku kembali "Tidak sayang, maaf ya aku tidak bisa menemani mu makan malam," jawab Jethro Perasaan malas ingin pulang langsung hinggap di pikiran ku. "Huft...malas pulang. Mmm aku rindu masakan ayah," batinku. Segera saja ku hubungi ayah, tapi… ponselnya tidak aktif. Berat langkah kaki ini untuk pulang ke rumah. "Blue… kau kenapa murung?" tanya Nyonya Chloe. "Tidak apa-apa… hanya saja, papa dan ayahku tidak ada waktu untuk menemaniku makan malam," jawab ku sambil menggerutu. "Ya sudah ku temani, kau ingin memasak atau pesan makanan?" usul Nyonya Chloe "Wah, memangnya anda benar-benar mau menemaniku makan malam?" tanya ku "Iya mau, bukankah tadi ku katakan iya," jawab Nyonya Chloe "Bagaimana kalau kita masak saja, aku ingin masak daging rica-rica dan sayur," usulku "Setuju." Kami berdua sepakat untuk membeli bahan bahan makanan terlebih dahulu di pasar swalayan. Dalam perjalanan, Nyonya Chloe banyak bertanya dan berbincang mengenai Helena, mamaku. "Blue… memangnya Mama mu menikah lagi?" tanya Nyonya Chloe "Ha...tidak,kenapa anda berpikir seperti itu?" tanyaku "Karena kemarin kau kenalan padaku seorang biksu, dan itu kau panggil dengan sebutan ayah. Jadi aku berpikir kalau Helena menikah untuk yang kedua kalinya," jawabku. "Oh… hahahaha… tidak pernah, justru aku yang ingin tanyakan padamu. Sampai sejauh mana kau mengenal, mamaku?" "Jadi kau ingin tahu yang sebenarnya, baiklah…." Sekitar tahun 1985 Nyonya Chloe dan Helena masuk dalam sebuah universitas ternama di kota Los Angeles. Helena masuk dalam fakultas seni menggambar dan Chloe masuk dalam Fakultas ilmu komunikasi bagian Journalis. Keduanya di pertemukan dalam sebuah acara kampus yang di gelar setiap tahunnya. Sebuah acara yang dibuat agar para mahasiswa-mahasiswi saling mengenal satu sama lain. Selain itu juga Chloe dan Helena teman satu kamar di Asrama. Sejak saat itu mereka berdua menjadi sangat akrab. Bahkan bisa di katakan sahabat baik,meskipun mereka sudah sama-sama lulus kuliah dan bekerja. Satu ketika Helena sempat mengatakan pada Chloe untuk menikah dengan seorang prajurit. Helena bercerita mengenai kisah pertemuannya dengan sang Prajurit. Menurut yang di ceritakan oleh Helena, ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Helena, ketika Helena di minta oleh salah seorang Jenderal untuk membedah gambar seorang musuh. Kemampuan Helena terbilang sangat unik, karena dapat membedah gambar seseorang, baik itu sedang di tutup oleh topeng ataupun sebuah kain. Tapi Helena mampu menjabarkan wajah sang musuh dengan jelas. Keahlian Helena jelas membuat musuh tidak bisa berkutik, apalagi saat itu sedang gencarnya kasus komplotan berjubah yang sedang marak di kota ini. Kehidupan dan nyawa Helena menjadi incaran para musuh, beruntung saat itu Jenderal yang mempekerjakan nya, mengirimkan seorang prajurit untuk melindunginya. Prajurit itu bernama Jethro. Singkat cerita, Jethro terpana akan kecantikan dan kesederhanaan yang dimiliki oleh Helena. Jethro segera melamarnya untuk dijadikan sebagai teman hidup untuk nya. Bak gayung bersambut, perasaan yang dimiliki oleh Jethro di terima dengan baik. Helena juga memendam perasaan cinta untuk Jethro. Mereka memutuskan menikah, sebelum terjadinya peperangan dengan komplotan berjubah. Dan tentunya saat itu Matthew masih menjadi, sahabat yang baik bagi Aaron, Jethro, Biksu Yen serta David. Hari yang berbahagia bagi Jethro dan Helena di sambut baik bagi sahabat kedua belah pihak. Chloe menjadi pendamping calon mempelai wanita dan Aaron menjadi pendamping Pria. "Hahaha kau tahu tidak Blue, saat itu ibumu lupa menaruh cincin pernikahan nya, padahal 5 menit lagi acara pernikahan akan segera di mulai," ujar Nyonya Chloe "Oh ya? Lalu setelah itu bagaimana? Apakah mereka tetap melangsungkan pernikahannya kah?" tanyaku saat kami dalam perjalanan pulang menuju rumah papa. "Tentu saja dan ternyata mama Mu meletakkan cincin di lemari pakaian dekat dengan baju lingerie nya." "Lalu setelah pernikahan dengan papa, apakah mama langsung hamil atau kosong beberapa tahun? Apakah mama sulit memiliki seorang anak?" tanyaku. "Hmm… seingatku, sekitar 5 bulan orang tuaku menikah, mama mu langsung hamil,dan setelah itu lahirlah kau ke dunia ini. Mamamu yang memberikan nama Blue. Karena dia begitu terpana dengan mata cantikmu yang berwarna biru." "Kalau Leroy? Siapa yang memberikanku nama itu?" tanyaku "Itu kan nama akhir dari papa mu. Dia ingin memberikan nama akhir nya dalam namamu, karena ia ingin anaknya sekuat dirinya." "Apakah aku masih memiliki nama tengah atau namaku hanya terdiri dari dua suku kata saja?" tanya ku "Kenapa tak kau cari saja, dokumen akta lahirmu. Pasti di simpan dengan baik oleh papamu." "Baiklah nanti akan ku cari," jawabku. "Lalu bagaimana lagi cerita mama, setelah melahirkan ku? Apakah ia masih bekerja?" tanyaku. "Ya bekerja saat di butuhkan saja, tidak setiap hari harus pergi ke kantor." "Hmmm.. Kalau kau seorang reporter, berarti kau tahu sedikit banyak mengenai kasus komplotan pembelot berjubah dong?" tanyaku sedikit ingin tahu. "Ah… tunggu sebentar…ini buku catatan yang ku kumpulkan serta ada beberapa klip berita yang sudah ku rangkum, aku rasa ini sangat berguna bagimu. Kalau ada yang tak kau mengerti kau bisa tanyakan padaku, sepertinya hari sudah malam, aku ingin pulang. Terima kasih atas ajakan mu untuk makan malam, tapi sepertinya ada hal yang harus ku selesaikan. Aku baru ingat kalau cucian bajuku sudah menumpuk," ujar Nyonya Chloe sambil memberikan sebuah buku binder berwarna coklat. "Benarkah? Buku catatan ini untukku? Wah, terima kasih…." ucapku sambil membuka sebuah binder yang dibuat sendiri berisi tentang kumpulan catatan dan kumpulan artikel berita mengenai komplotan pembelot berjubah. "Tin tin," bunyi klakson dari 5 meter jarak rumah, terdengar nyaring sekali,bersamaan dengan aku kembali dari pasar swalayan. "Seperti nya Papamu sudah kembali, ayo cepat temui dia," titah Nyonya Chloe Segera saja ku turun dari taksi dan mengambil beberapa barang-barang milikku, dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal. "Blue," teriak Papa. "Ya...sebentar,"jawabku. Jethro melihatku turun dari taksi, dan ia pun pergi menghampiri ku, guna memastikan aku pergi dengan siapa. "Blue kau pergi dengan sia… Chloe? Kau di sini?" tanya Jethro. "Hallo Jethro… lama tidak berjumpa,"jawab Chloe "Apa? Lama tidak berjumpa? Bukankah kau bekerja di perpustakaan? Memangnya selama ini kau tidak tahu kalau nyonya Chloe bekerja di sana?" tanya ku pada mereka berdua. "Kau bekerja di perpustakaan mana?" tanya Jethro terkejut "Perpustakaan kantor kita papa, memangnya kau benar-benar sama sekali tidak mengetahui nya?" tanyaku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD