BAB 16 - BYAN

1142 Words

BYAN POV. Gue mengusap wajah sembari menghela napas kasar, kagak ada habis-habisnya nih acara kawinan. Gue udah capek banget, begitu pun dengan Luna. "Oma, kapan selesainya sih? Luna udah kepanasan." Rengek gue dengan mengkambinghitamkan Luna. "Sebentar lagi Byantara. Anggap saja berjemur seperti orang-orang bule itu loh," sahut Oma. Gue hanya bisa memasang wajah masam mendengar jawaban Oma yang nggak masuk akal. Akhirnya gue berharap Luna pingsan biar nih acara kelar. Bodoh amat gue dibilang jahat kalau Luna tahu isi hati gue saat ini. Gue rasanya gerah banget pakai jas siang-siang begini saat outdoor. Gue lirik Luna di samping gue juga mulai gelisah karena kegerahan, ditambah lagi gaun yang dikenakannya terlalu terbuka. Belang dah tuh nanti badan kayak macan pulang-pulang dari sini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD