"kenapa kamu menatapku seperti itu? berencana untuk mengadu?" ejek rafa yang beranjak dari ranjang super dingin itu. sedangkan gina tetap pada posisinya, wanita itu seolah tidak merasakan apapun pada punggung telanjangnya. Satu gerakan yang dilakukannya adalah mengalihkan matanya dari wajah rafa. "lihat betapa keraskepalanya dirimu gina.. selamat menikmati demam jika kau masih berada disana" ujar rafa sekali lagi dan mengubur dirinya dengan selimut tebal yang barusan diambilnya dari lemari istrinya itu dan berbaring di sofa merah maroon yang dibelikannya untuk gina ketika mereka masih saudara sepupu. Gina menunggu cukup lama sampai dirinya yakin bahwa rafa sudah tidur sepenuhnya untuk menangisi nasibnya. Menangisi nasib yang diterimanya akibat mengganggu hubungan dua orang itu sejak awal