Malam semakin larut, namun Gina tak bisa tidur dengan pakaian yang tidak bersih. Gadis itu memutuskan untuk kembali kekamarnya untuk mengambil piyama. Si bungsu itu keluar dari kamar abangnya dan menemukan lampu ruang tengah padam, meskipun begitu ia masih bisa berjalan dengan lancar karena selain matanya yang masih sangat bagus, ia sudah tinggal di rumah itu selama hidupnya. Saat memasuki kamarnya , keadaan masih sama. Gelap. Tanpa harus meraba-raba gadis cantik itu langsung menemukan kontak lampu. Namun setelah itu aktivitas jantungnya meningkat dua kali lipat. Di wilayah kekuasaannya orang yang paling tidak disukainya berbaring sambil memeluk lengan rafa. Menggaruk kepalanya kasar, gina keluar dengan langkah besar. Benda pertama yang dicarinya adalah martil, tak lupa gina menyalakan