Masa Kecil Robin

1011 Words
Kehidupannya yang serba sulit membuat ia menjadi pribadi yang ambisius. Sejak kecil ia sudah hidup menderita karena kehidupan dalam keluarganya. Mulai dari seorang ayah yang pemabuk dan pecandu berat barang haram seperti narkotik. Pekerjaan illegal sebagai centeng di sebuah perusahaan tambang membuat namanya menjadi di segani di kalangan preman ternama di kotanya. Bergabungnya ia dalam sebuah ormas membuat namanya semakin di segani. Namun sayang terhadap anak semata wayangnya ia tak pernah peduli bahkan menganggap ia tak pernah ada sebelumnya. Ayah Robin sangat tidak mengharapkan kelahiran Robin kecil. Ayah Robin hanya ingin kumpul kebo bersama ibunya hanya untuk sekedar melampiaskan nafsu birahinya. Rasa benci Ayahnya membuat Robin kecil sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya. Ia benar benar di juluki raja tega. Terhadap darah dagingnya sendiri ia berani menyiksa bahkan di depan umum. Jika sudah begitu tidak ada yang berani membela Robin kecil karena tahu kesadisan ayah Robin. Sementara sang ibu Robin adalah wanita penghibur yang paling cantik di antara teman teman penghibur lainnya. Kemampuannya dalam merayu p****************g sangat di akui oleh para penghibur lainnya. Dengan modal wajah yang sangat cantik, kulit putih dan body yang sangat sexy membuat ia jadi idaman semua pria. Kebengisannya juga tak perlu di ragukan, jika ada yang berani melanggar aturannya seperti tidak membayar jasa s*x nya maka nyawa adalah taruhannya. Ia tidak akan segan segan menghilangkan nyawa pelanggannya jika tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Sifat sang ibu Robin yang demikian justru membuat ayahnya jadi jatuh hati padanya. Begitu juga dengan sang Ibu yang ternyata malah menyukai dengan semua sifat sang ayah Robin yang sangat sadis dan gila. Kloplah sudah pasangan gila ini menyatu dalam hubungan tanpa status yang jelas. Kumpul kebo adalah pilihan yang tepat buat mereka yang sama sama tak ingin terikat dan meresmikan hubungan itu. Meski telah membuahkan hasil seorang anak bernama Robin, tetap saja keduanya enggan mensyukuri. Robin kecil sempat ingin di buang oleh kedua orang tuanya. Namun beruntung ia bisa di selamatkan oleh seorang g***o di sebuah lokalisasi tempat ibunya biasa mangkal. Tetapi derita Robin kecil tidak berakhir meski ia telah di selamatkan oleh g***o tersebut. Justru itu menjadi sebuah awal untuk derita Robin kecil. Sejak bayi ia tidak pernah mendapat s**u eksklusif dari ibunya. Bahkan ia sering di titipkan oleh teman sesama penghibur yang lagi off untuk mengurus Robin kecil. Itupun karena si teman tidak tega harus mendengar tangisan Robin kecil seharian yang selalu di hiraukan oleh kedua orang tuanya. Hidup di tengah himpitan ekonomi yang sangat sulit membuat kedua orang tua Robin sering melakukan tindakan pintas, salah satunya adalah menjadi pembunuh bayaran. Semua orang tidak ada yang tahu tentang pekerjaan kedua orang tua Robin karena mereka sangat rapi dalam menyembunyikan identitas mereka. Tidak hanya sebagai pembunuh bayaran, mereka juga merangkap sebagai pengedar narkoba yang terafiliasi dengan jaringan internasional. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua membuat kehidupan Robin tumbuh dengan penuh amarah. Sedari kecil ia selalu mendapat siksaan dari orang tuanya. Tidak hanya itu, di lingkunganpun ia kerap disiksa oleh teman sebayanya meski di keroyok ia tetap berani melawan hingga koma tak sadarkan diri hingga berbulan bulan. Tak ada seorangpun yang memperhatikan saat ia mengalami koma, kecuali g***o tua yang menjadi bos wanita penghibur di lokalisasi ia tinggal. Tidak pernah mengecap dunia pendidikan semakin menambah derita seorang Robin. Kedua orang tua Robin telah meninggalkannya begitu saja tanpa berpamitan dan meninggalkan apapun untuk Robin kecil kala itu. Robin belum mengerti saat kedua orang tuanya pergi, yang ia tahu bahwa orang tuanya sedang bekerja di luar negeri. Padahal di lokasi info yang beredar jika kedua orang tuanya sedang menjadi buron aparat international karena masalah narkoba jaringan international. Mereka melarikan diri dan meninggalkan buah hatinya seorang diri tanpa sempat mengurus segala keperluan Robin kecil saat itu.  Ia hanya seorang diri berada di lingkungan yang tak seharusnya ia berada. Di bawah asuhan sang g***o yang merupakan bos dari ibunya, membuat Robin menjadi anak angkat sang bos. Hingga tumbuh remaja Robin semakin terkenal mengikuti jejak ayahnya yaitu seorang berandalan. Hari harinya tidak lepas dari yang namanya tawuran, baik dengan musuh dari kampung sebelah maupun dengan teman sendiri. Hal hal sepele selalu menjadi alasan Robin untuk menunjukkan jati dirinya. Ia berani menantang siapa saja yang menurutnya memang pantas untuk dia layani berkelahi. Meski lawan yang besar sekalipun Robin tidak pernah gentar menghadapinya. Bahkan lawan yang ia hadapi nyaris meregang nyawa andai saja tidak di hentikan oleh polisi yang saat itu membubarkan paksa tawuran massal di kampungnya. Kenakalan Robin tidak hanya sebatas tawuran, tapi ia juga kerap melakukan kejahatan dengan kekerasan bersama teman temannya. Kadang sendiripun ia jabani hanya demi sebuah nama. Melakukan pemerasan tidak lagi ia pandang bulu. Wanita tua juga ia sikat, jika melawan akan ia hajar tanpa ampun. Alasannyapun sepele hanya untuk mendapatkan uang receh membeli minuman keras yang selalu jadi temannya setiap hari. Akhirnya saat beranjak dewasa, Robin harus terpaksa meninggalkan kampung masa kecilnya. Ia pun mengikuti jejak kedua orang tuanya. Hanya bedanya Robin di cari ketua sebuah Genk yang telah di bunuh anaknya oleh Robin. Padahal anak ketua geng tersebut adalah salah satu sahabat Robin. Karena salah paham membuat Robin nekat melakukan sesuatu terhadap temannya itu. Ia tega membunuh sahabatnya serta memutilasi beberapa bagian tubuh menjadi santapan anjing di kampungnya. Sementara jantungnya ia jual ke pencari organ illegal yang ada di social media. Kampung Robin yang menjadi sarang prostitusi hari itu berhasil di porak porandakan oleh bos geng tersebut. Mencari Robin hingga di kolong jembatan tak juga membuat sang bos senang. Ia sampai tega menghabisi semua penghuni lokalisasi tersebut termasuk sang g***o yang telah lama merawat dan menjaga Robin. Padahal ia sama sekali tidak mengetahui ulah Robin yang telah membuat usaha dan kehidupannya menjadi hancur tak bersisa. Robin setelah mengetahui dicari ayah dari teman yang telah ia bunuh, berhasil melarikan diri ke luar kota. Tanpa sedikitpun berpamitan dengan pengganti orang tuanya, ia menyelinap kabur dengan menggunakan jalur laut. Apalagi setelah tahu jika namanya menjadi buron di seantero kampungnya. Jika ia paksa bertahan sudah pasti nyawanya tidak akan selamat. Dengan sangat terpaksa ia harus meninggalkan semua kenangan masa kecilnya di kampung tersebut. Kampung yang telah rata dengan tanah akibat ulah Robin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD