Terperangkap emosi

1175 Words

Sakit itu, ketika dia mulai pergi. Disaat hatimu mulai membutuhkannya. ___Dewa is mine___ **** "Kita harus bicara!" Dewa meraih tangannya Naya, tepat ketika gadis itu dan kedua temannya hampir melewati. Naya yang keberadaannya memang sedang mengobrol dengan kedua temannya itu, mendapatkan godaan dari mereka kala melihat tangannya Dewa pegang. Naya tentu saja malu, kenapa Dewa sampai seberani itu memegang tangannya di depan teman - temannya bahkan di depan para murid yang lain. Ia menunduk dengan tersipu malu, "Iya kak." Mengikuti laki - laki itu ke sudut koridor. Dewa perlahan melepasakan tangannya kala mereka sampai, "Dulu, waktu kita kecil, siapa aja yang suka maen ke Restoran?" Deg! Naya menegang, "Kakak gak inget emang?" Hanya ingin memastika bahwa kejadian itu masih membuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD