Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Dyra baru saja pulang dari tempat kerja part time-nya. Biasanya ia akan ke rumahnya Fania, untuk memberikan alasan pada Mamahnya, bahwa ia menginap, bukan bekerja. Mamahnya akan marah besar kalau ketahuan ia bekerja untuk Ayahnya. Dan sialnya taxy yang ia pesan belum juga datang. Kedua kaki Dyra sudah terasa pegal, karena terus saja berdiri. Sementara sedari tadi, ia bekerja terus berdiri, dan berjalan sana-sini untuk melayani pelanggan yang meluap tanpa henti. "Hoaammm...." Ia menguap sembari melihat jam dipergelangan tanganya. "Ini taxy pada ke mana sih? Udah gempor nih gue. Fania udah bubu gak ya? Kalau udah, gue pulang ke mana dong?" Jadi ngomong sendiri karena rasa kantuknya. Mengacak rambut frustrasi, sambil sesekali melihat ke arah ujun