“Mas akan menikahi Siska...!” Mas Reno mengulangi ucapannya. Aku terdiam, tak tahu harus mengatakan apa ataupun berkomentar. Aku hanya merasa sedikit sakit di dadaku mendengar ucapannya. Ia—suamiku hendak memaduku dengan mantan istrinya?. “Kenapa...?” Aku bertanya padanya dengan nada miris. “Kurasa mas tak punya pilihan, dek. Selain menikah lagu dengannya demi masa depan Karin.” “Lalu bagaimana denganku...? Apa semudah itu kau putuskan menikahi mantan istrimu lagi, tanpa meminta izinku terlebih dulu...?” Mas Reno menarik napas panjang, “bagaimana, dek...? Mas lakukan semua ini demi Karin. Mas merasa Mas telah egois menghancurkan masa depan Karin, putri Mas sendiri.” Aku memandangnya, miris. Bukan karena kasihan dengannya, tapi justru aku kasihan pada anakku yang sebentar lagi akan