Entah apa yang mereka pikirkan dalam otak mereka. Ibu bersikeras melamar Siska kembali, begitu pun dengan Siska yang antusias menyiapkan segala sesuatunya untuk pernikahan keduanya dengan Mas Reno. Sedangkan Mas Reno, terlihat seperti kerbau dicocok hidungnya yang tak berdaya dengan kelakuan dua wanita itu.
Aku tak berbicara padanya sedikit pun. Ia pun tampak menghindari perdebatan denganku. Karena sejak makan malam itu, Mas Reno tidak tidur di kamar denganku. Entah dimana dia tidur semalam.
“Pokoknya, aku mau pesta yang megah ya bu, karena Mas Reno kan sekarang sudah punya banyak uang.” Ujar Siska sambil menuliskan daftar persiapan pernikahannya dengan Mas Reno.
“Tenang aja, kita catat dulu semua pengeluaran. Baru kita bilang ke Reno. Kamu lihat kan, sekarang? Reno punya rumah bagus
