Luke berjalan kembali menuju ke rumahnya yang tidak layak huni dan harus segera diperbaiki. Masuk ke dalam rumahnya, Luke melihat Billy, asisten sekaligus sahabatnya yang membantu dirinya merintis dan berjuang mengembangkan usaha property miliknya hingga sukses , telah tertidur di dalam kantung tidurnya.
Sebenarnya, bisa saja Luke mengajak Billy tidur di hotel yang ada di kota kelahirannya. Hanya saja, ia sudah tidak sabar untuk kembali ke rumah masa kecilnya, sebelum akhirnya ia harus terusir dari rumah dan kota kelahirannya, bersama dengan ibunya.
Luke akan memperbaiki rumah ini dan mengajak ibunya kembali tinggal di sini, tepat pada saat ulang tahun ibunya yang ke 58 tahun. Luke akan memindahkan bisnis property miliknya ke Mississippi, sebagai pusat bisnisnya, sementara bisnisnya yang ada di Florida nantinya akan dikelola oleh Billy asistennya atau orang lain yang ia anggap mampu.
Luke kembali ke luar dan duduk di teras rumahnya. Dipandanginya langit yang terlihat cerah dengan bintang-bintang yang berkelipan dan juga rembulan yang bersinar cerah.
Luke merasa marah kepada dirinya, kenapa dengan melihat Anne tadi siang membuatnya teringat kembali dengan rasa cintanya kepada Anne. Luke dapat melihat perubahan besar yang terjadi pada Anne. Ia bisa melihat, kalau Annenya yang dahulu sudah berubah.
“Ralat, dia bukan lagi Anneku. Wanita yang kucintai itu bagiku sudah mati.” Gumam Luke pelan.
Di lain tempat, Anne berada di rumah kecil yang sekarang harus ditempatinya bersama dengan ayahnya. Anne dapat melihat ayahnya terkadang duduk melamun, memandang ke rumah utama mereka, yang kini menjadi milik bank.
Anne dapat melihat rasa penyesalan atas kegagalannya dalam meneruskan kejayaan dan nama besar keluarga McGreggor yang terpandang. Anne sesekali mendengar ayahnya berteriak menyesali kebodohannya yang telah berhasil ditipu oleh rekan bisnisnya dan harus kehilangan semua yang sudah dirintis oleh nenek moyangnya.
Anne memanggilnya ayahnya yang duduk melamun, “Dad, masuklah!. Tidak baik untukmu, kalau kau terus berada di luar. Aku tidak ingin kau menjadi sakit Dad, karena hanya kau yang kumiliki di dunia ini.”
Anne memeluk ayahnya dan ia menangis dipelukan ayahnya, ia tidak bisa melupakan kekasaran Luke pada pertemuan pertama mereka, setelah 10 tahun lamanya mereka tidak bertemu. Ternyata Lukenya, pria yang dulu, hingga sekarang masih dicintainya, sudah tidak mencintainya lagi dan melihat dari tindakan Luke tadi, terlihat jelas, kalau Luke membenci dirinya.
Greg melepaskan pelukan Anne, ia tidak tahu mengapa putrinya yang biasanya tegar dan kuat sekarang terlihat begitu sedih.
Anne mengetahui kebingungan ayahnya, akan sikapnya yang dengan tiba-tiba saja menangis di pelukan ayahnya, ia pun berkata dengan nada suara yang lemah, “Luke telah kembali, Dad. Cintaku telah kembali, tetapi sepertinya ia sudah tidak mencintaiku kembali dan ia terlihat membenciku.”
Greg terkejut mendengar penuturan Anne, dalam hatinya ia merutuki Luke yang datang kembali justru di saat keadaan keluarganya sedang terpuruk. Tentu saja, Luke membenci Anne dan terutama sekali Luke pastilah membenci dirinya yang telah menyebabkan Luke terusir dari kota kelahirannya.
Greg tidak berani mengatakan kepada Anne, kalau dirinyalah yang sudah memisahkan hubungan cinta mereka. Ia tidak mau putrinya, Anne membenci dirinya.
Greg memeluk Anne dan membiarkan putrinya menangis, karena kesalahannya. Ia akan menemui Luke secara diam-diam demi Anne. Ia tidak mau Anne terus disakiti oleh Luke karena kesalahannya. Anne sama sekali tidak bersalah.
Ayah dan anak itupun kemudian masuk ke dalam rumah dan mereka masuk ke dalam kamar masing-masing. Di dalam kamarnya Anne memeluk potret Luke muda dan dirinya, ketika mereka sebagai pasangan kekasih yang harus merahasiakan hubungan mereka dari orang lain. “Mengapa kau membenciku Luke?. Tidakkah kau seharusnya senang melihatku Luke?. Seharusnya aku yang marah kepadamu, karena kau meninggalkanku sendirian di rumah sakit dan berduka atas kehilangan anak kita yang tidak sempat berkembang dan melihat dunia.
Anne pun akhirnya tertidur, karena kelelahan akibat menangis. Anne bertekad besok, ia akan mencari tahu mengapa Luke membenci dirinya, tetapi ia mempunyai tugas lain yang lebih penting, besok pagi. Harinya besok amatlah sibuk untuk bekerja dan tidak ada waktu untuk bersantai.
………..
Luke terbangun dari tidurnya pagi hari dan tepat pada saat itu rombongan truk yang mengangkut barang-barang pesanannya untuk merenovasi rumah lamanya sudah datang. Sebagai seorang arsitek, Luke sudah merancang bagaimana renovasi rumahnya akan dilakukan.
Luke memberikan instruksi kepada para pekerja yang akan mengerjakan renovasi rumahnya. Ia akan pergi ke luar untuk menikmati sarapannya dan pergi ke bank untuk melakukan beberapa transaksi terkait dengan rencana kepindahan dirinya dan juga bisnisnya di sini.
Sebelum pergi untuk mencari sarapan di luar, Luke tidak dapat menahan langkah kaki dan rasa ingin tahunya, apa yang dilakukan oleh Anne di rumah yang lebih menyerupai gubuk. Ia tidak percaya, keluarga Mc Greggor yang terpandang harus tinggal di rumah kumuh.
Luke berdiri di pagar pembatas dan ia melihat Anne mengenakan gaun motif bunga-bunga kecil dengan warna yang sudah pudar. Luke bisa melihat Anne sedang memanen kentang menggunakan tangannya sendiri dan memasukkannya ke dalam keranjang.
Sesekali dilihatnya Anne menyeka peluh yang membasahi wajahnya. Luke tidak dapat menahan langkah kakinya berjalan mendekat ke arah Anne. Luke beralasan, ia hanya penasaran dengan keadaan Anne dan kemalangan yang menimpanya, bukan karena ia merindukan untuk melihat wajah Anne dan mata teduhnya.
“Wel..wel!, ternyata keturunan Mc Gregor yang terpandang kini menjadi seorang petani, betapa roda berputar bukan?”
Anne berdiri dari jongkoknya. Di lapnya tangannya yang kotor, karena tanah. Anne dapat melihat senyuman mencemooh dari bibir Luke, hati Anne terasa sakit melihatnya. Anne harus menggigit bibirnya, agar tidak menangis melihat kehadiran pria yang dirindukan dan dicintainya yang kini sudah tidak mencintainya lagi.
“Anda benar Tuan, roda berputar. Sekarang kami yang berada di bawah dan anda menjadi orang kaya, yang sayangnya, karena telah menjadi orang kaya membuat anda menjadi sombong dan memandang rendah orang lain yang berada di bawah anda, ataukah itu khususnya hanya kepadaku saja.”
“Aku tidak tahu, tetapi kau bukan lagi Luke yang kukenal. Pria yang kucintai dan berjanji akan mencintaiku selamanya.” Tegas Anne dengan berani untuk menutupi rasa sakit di hatinya
.
Luke berjalan mendekati Anne dan dicekaunya dagu Anne dengan kasar, “Luke yang kau kenal sudah mati 10 tahun yang lalu, begitu juga dengan rasa cinta itu, yang ada sekarang ini hanyalah rasa dendamku kepada keluarga Mc Greggor.”
Anne menjadi terkejut, mendengar Luke dengan terang-terangan menyatakan, kalau ia dendam kepada keluarganya. Bukankah seharusnya ia yang dendam kepada Luke, karena sudah meninggalkan dirinya kesakitan seorang diri.
Luke mengumpat melihat Anne yang masih saja terlihat cantik di matanya, seberapa keras Luke menyangkal, rasa cintanya untuk Anne masih ada, meski harus bersaing dengan dendamnya kepada Anne dan daddynya.
Luke dengan kasar menarik Anne ke pelukannya, membuat Anne yang tidak siap dengan serangan mendadak Luke hanya bisa memberontak dalam pelukan Luke.
Luke mencium Anne dengan kasar dan menggigit bibirnya, ia hendak menyakiti Anne, tetapi sebenarnya ia sendiri pun merasa sakit, karena melihat Anne terluka akibat perlakuannya.
Luke kemudian mendorong Anne dengan kasar, hingga ia terjatuh ke tanah. Anne mendongak menatap Luke dengan mata yang berkaca dan leher yang berdenyut nyeri. Anne mengusap bibirnya yang berdarah dengan punggung tangan kanannya, sementara tangan kirinya terluka, karena ketika Luke mendorongnya, dengan tidak sengaja, tangannya terkena pisau yang tadi ia gunakan untuk memanen kentang dan ia tancapkan di tanah menggores tangan kirinya.