Jujur

1099 Words
Lia mendorong Scott agar menjauh karena jujur saja dirinya takut jika masuk dalam perangkap seperti saat ini bersama Manoj, lebih baik dirinya bersama pria tua dibandingkan daun muda macam Scott. Scott mendorong Lia kembali ke dinding dimana langsung menciumnya penuh gairah membuat Lia terkejut tapi tidak berlangsung lama karena cara Scott mencium membuatnya terjebak dengan mengikuti gerakan yang dilakukan. Belaian pelan pada tubuh Lia membuatnya pasrah atas apa yang Scott lakukan saat ini, ciuman yang semula kasar menjadi lembut dimana akhirnya Lia mengalungkan tangannya pada leher Scott dan suara ketukan pintu ruangan membuat Lia mendorong Scott. Dimana ternyata pegawainya mengatakan bahwa kue telah siap dan itu berarti Lia harus pulang, merapikan penampilan sebelum keluar dengan Scott yang masih memandang dirinya penuh selidik. “Laki – laki mana yang akan menemani?” Lia menatap tajam pada Scott tapi yang ditatap hanya tersenyum “aku memang lebih muda dibandingkan suami atau lelaki itu tapi yang harus kamu tahu bahwa aku lebih perkasa.” Lia tertawa mendengar perkataan Scott “berapa jalang yang kamu pakai?” menatap Scott malas “aku tidak akan memberi restu hubungan kalian berdua.” “Tidak masalah karena aku akan merebutmu dari suami.” Lia mendatangi Scott menepuk dadanya pelan “aku mencintai suamiku jadi kamu akan susah merebut aku darinya.” Scott mengangguk pelan “ciuman tadi dan pria tua yang akan kamu temui nanti sudah menjadi bukti bahwa kamu bisa diambil dengan sangat mudah.” Lia memutuskan untuk tidak berdebat dengan kekasih Kia dimana memilih untuk langsung pulang dimana memasakkan sesuatu untuk Gio yang akan datang malam ini, tadi sempat mengirim pesan jika dirinya pulang sangat malam atau bisa jadi dini hari dan membuat rencana memasak akan digunakan untuk bekal Gio dan juga Manoj. Scott mengikuti Lia yang membuatnya tidak nyaman dan menatap Scott tajam, melalui gerakan mata dimana Scott meminta Lia masuk kedalam mobilnya dan membuat Lia menuruti kemauan dari Scott. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua dimana sibuk dengan pikiran masing – masing, Scott menghentikan mobilnya tepat depan rumah Lia dengan menatap sekitar. “Rumah pria tua itu tidak mungkin disini” masih menatap sekitar. “Terima kasih.” Lia tidak peduli dengan Scott dan keluar dari mobil dengan meninggalkan Scott yang masih mencari keberadaan rumah pria tersebut, mengunci pagar dengan rapat sampai mengunci juga pintunya. Meletakkan kue yang dibawanya dengan meletakkan di meja sedangkan milik Manoj dan temannya sudah dipisahkan, memilih untuk memasak terlebih dahulu sebelum membersihkan badan. Menatap hasil masakan dengan senyum bahagia dengan segera masuk kedalam kamar, sedikit penasaran Lia membuka gorden jendela melihat mobil Scott yang ternyata sudah tidak berada didepan membuat dirinya sedikit bersyukur. Mencari pakaian yang terbaik sebelum masuk kedalam kamar mandi dengan membersihkan setiap inch dari tubuhnya agar Manoj semakin menyukainya, menggunakan pakaian mini warna hitam transparan dimana tanpa menggunakan dalaman. Lia menatap sekali lagi dirinya di kaca dimana tampak sempurna untuk bersama dengan Manoj saat ini, keluar memastikan keadaan rumahnya aman dengan terkunci semua lalu mengambil hasil masakannya untuk dibawa kerumah sebelah dengan menggunakan tangga yang disiapnya tadi. Manoj yang sudah menunggu segera mendatangi Lia dengan membantunya membawakan semua makanan kedalam dan ikut naik untuk mengambil tangga agar diletakkan ditempatnya, Lia turun perlahan yang diikuti Manoj dimana menunggu dibawah dan saat sudah berada dibawah Lia memeluknya erat. “Kangen” Lia merengek dalam pelukan Manoj membuat pria tua ini tersenyum “aku memasak buat kamu dan kalian semua.” “Lucky sama pasangannya sudah membeli makanan untuk nanti malam, suami kamu datang jam berapa?.” “Jam sepuluh aku harus kembali” Manoj mengangguk “gendong sampai tempat.” Manoj tidak menyiakan kesempatan dengan menggendong Lia sampai ketempat mereka menonton, Lucky yang menatap pemandangan tersebut hanya bisa menggelengkan kepala. Lia memilih duduk dipangkuan Manoj dengan menyandarkan kepalanya pada d**a yang penuh bulu, sebelum duduk dimana aturan yang Lucky terapkan adalah telanjang. Lia bisa melihat bagaimana bentuk p***s kedua pasangan gay tersebut dan sepertinya mereka tidak tertarik sama sekali dengan bentuk badannya, film telah diputar dimana beberapa kali Manoj meremas p******a dan jemarinya keluar masuk di vaginanya membuat Lia tidak fokus pada film yang ditampilkan sedangkan tangan Lia memberikan pijatan kecil pada p***s Manoj membuat sang pemilik mendesah keras. “Kamu membuat aku ingin lebih” bisik Manoj sambil menjilat telinga Lia. “Lakukan karena malam ini aku milikmu sebelum jam sepuluh” Lia mencium bibir Manoj. Ciuman Lia turun hingga ke p***s Manoj yang aromanya sangat berbeda dengan Gio, dimana pastinya p***s Gio selalu bersih sedangkan Manoj ini berbau aneh meski begitu Lia tetap mengulumnya dengan keluar masuk kedalam mulutnya seakan permen. Lia tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh pasangan gay tersebut, kuluman Lia semakin cepat membuat Manoj tidak tahan dan akhirnya keluar di mulut Lia yang langsung ditelannya. Manoj yang melihat Lia melakukan hal itu mencium bibirnya yang masih ada s****a miliknya, tidak ada satu pun jalang atau perempuan yang menelan spermanya karena menurut mereka tidak enak sama sekali. Lia menatap pasangan gay disalah satu pojok ruangan, Manoj yang tidak nyaman langsung menggendong Lia menuju kamar yang ditempatinya saat datang di pagi hari. Meletakkan Lia di ranjang yang langsung melebarkan kakinya sehingga dapat terlihat vaginanya, melihat waktu membuat Manoj langsung memasukkan penisnya kedalam dengan langsung memompanya dalam seakan tidak pernah puas atas apa yang dilakukan olehnya dimana mengejar waktu agar suami Lia tidak mengetahui perbuatan mereka berdua. Manoj semakin mempercepat gerakannya dan berakhir dengan dirinya mengeluarkan s****a kedalam rahim Lia dan langsung jatuh diatas tubuh Lia yang membelai punggungnya pelan. “Kamu sangat luar biasa” bisik Lia “waktu kita masih lama.” Manoj menggelengkan kepala “suami kamu sudah sampai kantor dan akan pulang” Lia membelalakkan matanya “aku tahu semua karena menggunakan ilmu hitam untuk mendekatimu dan berhasil.” “Kamu memanfaatkan aku?.” Manoj menggelengkan kepala sambil melepaskan penisnya “awal mula aku memperalatmu karena ingin merasakan bagaimana tubuhmu tapi setelah itu semakin lama menggunakan tubuhmu membuat aku tidak bisa lepas bahkan secara perlahan rasa itu muncul jadi sebelum semuanya menjadi semakin jauh lebih baik kita mengakhiri ini.” Lia membelalakkan mata mendengar perkataan Manoj “sejak kapan merencanakan ini?.” “Sejak melihat kalian melakukan hubungan di taman dimana tubuh indahmu menari di otakku dan memang benar aku selalu puas dengan kita melakukannya.” Lia berdiri dan melangkah keluar dari pintu menuju taman belakang tanpa menggunakan apa pun, menggunakan tangga untuk kembali kerumahnya tanpa menatap Manoj yang mengikuti dirinya dengan bertelanjang. Lia berada diatas menatap Manoj yang terakhir kalinya sebelum memasuki rumahnya, mereka berdua saling menatap satu sama lain. “Jika perasaan itu memang benar ada besok aku tunggu di cafe terdekat dari toko.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD