Manoj berada diatas tubuh Lia dengan mengulum putingnya sedangkan kedua tangannya berada di p******a serta bibir vaginanya, jilatan – jilatan lembut membuat Lia meremas rambut Manoj dengan pelan diikuti suara desahan yang keluar dari bibirnya saat jemari Manoj memasuki vaginanya memberikan gerakan maju mundur. Lia memejamkan matanya menikmati sentuhan yang Manoj berikan saat ini dimana tidak menyangka jika pria yang sudah setengah abad ini masih memiliki stamina yang sangat luar biasa, ciuman Manoj turun kebawah hingga berada di perutnya memberikan jilatan sebentar hingga berada di bibir vaginanya.
Tangan Manoj membuka belahan v****a Lia dimana terlihat biji kecil didalamnya yang langsung dijilatinya secara pelan membuat Lia menaikkan badannya, terasa bagaimana tebalnya lidah dari Manoj sangat berbeda dengan Gio. Lia meremas rambut Manoj sedikit lebih keras dibanding sebelumnya karena jilatan di biji kecil tersebut diikuti dengan hembusan nafas Manoj, Lia yang tidak tahan langsung menarik Manoj dengan mencium bibirnya kasar. Manoj mengangkat Lia dengan berada diatasnya, hal yang tidak disia – siakan oleh Lia dimana langsung ke p***s Manoj yang tidak bersunat ditatapnya p***s tersebut sambil memutar perlahan. Tangan Lia bergerak naik dan turun seakan memijat p***s Manoj yang menatap dirinya dengan penuh gairah dimana tangannya meremas p******a Lia, mendekatkan bibirnya pada p***s Manoj membuat sang pria memejamkan matanya saat kepala penisnya masuk kedalam bibir seakan ditarik masuk kedalam dan membuat tangan Manoj meremas kencang p******a Lia. Mulut Lia turun perlahan dengan lidahnya berputar mengelilingi p***s tersebut, didiamkan penisnya dalam mulut Lia dengan matanya memberikan tatapan menggoda pada Manoj yang menutup matanya menikmati sensasi yang diberikan. Lia mulai menggerakkan mulutnya naik turun dengan p***s Manoj berada didalam membuat sang pemilik memutar tubuh sehingga saat ini v****a Lia berada dihadapannya.
Mereka berdua seakan mencari kenikmatan masing – masing dengan kelamin yang berada dimulutnya, gerakan Lia yang semakin cepat membuat Manoj melakukan hal yang sama hingga tidak lama kemudian mereka mencapai klimaks secara bersamaan. Lia menelan semua s****a Manoj kedalam mulutnya tanpa tersisa begitu juga dengan Manoj yang menelan cairan Lia, membalikkan badan Lia sehingga berada diatasnya dibelai pipinya singkat dengan menyibakkan rambutnya secara perlahan. Manoj dapat melihat bagaimana bibir ini menelan cairan miliknya yang pastinya memiliki rasa berbeda dengan sang suami, sedangkan bagi Manoj cairan Lia adalah yang terbaik pernah ditelannya.
“Apa enak?” Lia mengangguk pelan “lelah?” menggelengkan kepala pelan menyandarkan diri di d**a Manoj yang penuh dengan bulu “kamu luar biasa dan aku ingin memasukinya.”
“Lakukanlah” Lia memberikan tatapan menggoda pada Manoj “seharian ini aku milikmu.”
Manoj mengangkat tubuh Lia membuatnya secara perlahan memegang p***s Manoj mengarah pada vaginanya, memasukkan secara perlahan karena terasa susah meski sudah memiliki anak sekali pun. Lia menurunkan pantatnya perlahan untuk memasukkan p***s Manoj kedalam, tindakan Lia membuat Manoj memejamkan matanya menikmati sensasi yang tidak pernah dirasakan selama ini. p***s Manoj tidak terlalu panjang dibandingkan Gio sehingga bisa masuk dengan perlahan meski diameternya saja yang berbeda, Lia mendiamkan sejenak sebelum akhirnya mengerakkan pantatnya kanan kiri membuat remasan di payudaranya semakin kencang. Gerakan Lia semakin cepat membuat Manoj tidak bisa menahan diri karena apa yang diperbuat wanita tersebut, ditariknya Lia agar tidak segera keluar membuat Lia menatap bingung.
“Kalau kamu sekuat itu aku akan semakin cepat keluar dan jangan lupa usia aku sudah tua dimana cepat keluar hanya dengan goyangan sebentar” mencium bibir Lia pelan “menungging lah.”
Lia mengikuti perkataan Manoj dengan mengubah posisi menjadi menungging, dari belakang dapat Manoj lihat bagaimana bulatnya p****t Lia sehingga dirinya tidak tahan untuk memasuki wanita ini. Diarahkan penisnya kearah bibir v****a dengan didorong perlahan hingga masuk semua, Manoj menggerakkannya dengan sesekali menampar p****t Lia yang ikut bergerak dari belakang dapat terlihat bagaimana p******a Lia bergerak secara bergelantungan seketika Manoj membayangkan ada orang lain yang bersama dirinya tapi seketika dirinya tidak rela berbagi dengan orang lain menikmati wanita ini. Gerakan mereka semakin cepat dan membuat Manoj akhirnya tidak bisa menahan diri dengan mengeluarkan spermanya kedalam rahim bersamaan dengan Lia mencapai klimaks, tubuh Lia jatuh ke ranjang dengan pantatnya yang masih ada p***s Manoj. Melihat Lia membuat Manoj melepaskan penisnya secara perlahan sehingga dapat terlihat bagaimana cairan mereka keluar secara bersamaan, seketika Lia jatuh ke ranjang yang langsung ditarik Manoj untuk berada diatasnya.
“Apa kamu akan kembali kerumah?” Lia menggelengkan kepala pelan “lapar?” Lia mengangguk pelan “kuat masak?.”
“Asal tidak kamu ganggu” Lia menatap Manoj lelah.
Manoj mengangguk “aku akan menggendongmu kebawah lalu memasaklah, tapi sebelumnya kamu angkat panggilan di ponselmu karena sepertinya penting.”
Manoj memberikan ponsel Lia dimana saat melihatnya nama yang tertera adalah Kia dan beberapa pesan dari Gio serta Dio, Kia mengatakan tidak bisa kerumah karena juga berada di luar kota yang dimana dengan segera dibalasnya bahwa dirinya baik – baik saja dan meminta mereka jangan mengganggu karena akan melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri sendiri. Manoj sendiri memberi kabar tidak bisa masuk kerja karena tidak enak badan, menatap Lia yang sepertinya telah selesai dengan urusannya dengan segera mengangkatnya untuk turun kebawah. Lia menatap ruangan yang dilewatinya telah bersih dan matahari sudah terbit dimana sepertinya mereka tidur dan bermain cukup lama, Lia bahkan tidak menghiraukan cairan mereka yang berada di paha.
“Masakkan apa yang kamu bisa.”
“Kamu menghinaku?” Lia menatap tajam pada Manoj “kamu mau makan apa?” membuka lemari esnya “paling mudah adalah spaghetti seafood, bagaimana?.”
“Aku akan memakan apa yang kamu masakkan, sayang” Manoj memeluk Lia dari belakang dengan membisikinya lembut disertai tangannya yang meremas payudaranya pelan “masaklah yang banyak karena kita akan membutuhkan tenaga yang banyak, sayang.”
Lia membalikkan tubuhnya “kamu lemah sedikit langsung keluar.”
“Kamu meremehkan aku?” Lia mengangguk pelan “mau pengalaman baru?” Lia mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Manoj “tapi aku tidak mau tubuhmu dinikmati pria lain.”
Lia membeku mendengar perkataan Manoj “maksud kamu?.”
Manoj tersenyum mencium bibir Lia lembut “aku tidak rela berbagi dengan orang lain untuk menikmati tubuhmu, jadi masaklah karena aku sangat kelaparan” memukul pelan p****t Lia “lihat penisku berdiri kembali karena kamu sangat menggoda.”
Lia menggelengkan kepala mendengar perkataan Manoj dengan kembali berkutat pada masakannya sedangkan Manoj berdiri tidak jauh dari Lia dengan menatap setiap inch dari tubuhnya seakan tidak ingin kehilangan, Manoj merasa beruntung menikmati tubuh Lia yang seperti ini. Lia meletakkan piring hasil masakannya yang langsung dipeluk Manoj dari belakang mencium setiap lekuk lehernya hingga ke punggung, perlakuan Manoj membuat Lia menutup mata menikmati apa yang baru dilakukan pria tersebut.
“Kamu sangat menggoda” p***s Manoj masuk semua kedalam v****a Lia tanpa disadarinya.