Menjauh

1097 Words
Lia hanya terdiam saat berada didalam pesawat, dirinya berganti pakaian serta cuci muka setelah Scott mengatakan hal tersebut. Scott sendiri duduk tidak jauh darinya entah melakukan apa, usia mereka yang jauh dimana Scott lebih muda darinya namun cara berpikirnya selalu lebih dewasa dibandingkan dirinya. Lia sendiri tidak menyangka ketiga anaknya malah mendukung Scott untuk mendekatinya, dalam lubuk hati Lia berpikir apa yang dilakukan Scott hingga mereka menyetujui semua tindakan Scott. “Mikir apaan?” Lia memandang Scott yang sudah duduk disampingnya “Sarah kamu tahu bukan bahwa aku serius?.” “Sarah” ulang Lia bingung “dari mana kamu tahu nama itu?.” “Aulia Sarah dan mulai sekarang nama kamu Sarah bukan Lia” membelai wajah Lia pelan “nama Lia sudah mati karena nama itu hanya dia yang memanggil dan mulai sekarang kamu adalah Sarah” Lia terdiam “apa yang kamu pikirkan?.” “Gio” Scott menghembuskan nafas lelah “Mona tidak tahu tentang kebiasaan Gio hanya aku yang tahu, aku takut Gio tidak bisa tidur” Scott tampak malas mendengarnya “kami sudah lama mengenal dan perjuangan Gio dulu mendapatkan aku membuat akhirnya kita menikah, kejadian dengan Mona pertama kali memang adalah ketidak sengajaan tapi saat Keenan lahir dimana aku tahu kalau mereka saling suka, dulu aku mengira jika melahirkan anak cowok maka hubungan mereka berakhir tapi nyatanya tidak dan setelah Dio dimana memutuskan untuk pasang kontrasepsi dan ternyata” Lia menghembuskan nafasnya pelan “Scott kita baru mengenal dan bagaimana bisa kamu memiliki perasaan sejauh ini?.” “Apa aku salah?” Lia menggelengkan kepala “aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa memiliki perasaan sejauh ini denganmu, jadi mari lupakan dia” Lia terdiam ketika Scott membelai rambutnya. “Scott, aku ingin lepas kontrasepsi” Scott menatap bingung “mungkin jika aku hamil anak kamu maka bisa melupakan Gio.” Scott membelalakkan matanya mendengar perkataan Lia “kamu serius, sayang?.” Lia mengangguk ragu “meski aku gak tahu apa kita tetap bersama atau hanya sementara tapi setidaknya siapa tahu aku bisa melupakan Gio dan mengenai anak jika kita berakhir maka...” Scott menghentikan perkataan Lia dengan mencium bibirnya lembut “aku tidak akan meninggalkanmu dengan bersama wanita lain.” “Scott bisakah kita tidak usah ke Texas?” Scott memandang bingung “terlalu jauh untukku tinggal disana.” Scott menghembuskan nafas pelan mendengar perkataan Lia “baiklah tapi biarkan kita liburan dahulu agar kamu tidak sedih lagi.” “Liburan?” Scott mengangguk “kemana?.” “Tergantung pesawat ini membawa kita kemana” menarik Lia kedalam pelukan “aku mencintaimu, Sarah.” Perkataan Scott membuat Lia tertidur dalam pelukannya, Lia tidak menyadari saat Scott mengangkat dirinya menuju ke ranjang. Saat sudah berada di ranjang Scott segera bergabung bersama Lia, menariknya menjadi dekat sambil menepuk punggungnya pelan agar tidak merasa terganggu oleh gerakannya. Scott terakhir berhubungan dengan Kia membahas mengenai pengacara yang akan mengurus perceraian Lia dan suaminya, Kia dan Dio akan membantu sampai semua berjalan lancar. Pramugari membangunkan mereka berdua karena akan sampai dan secara otomatis harus kembali ke kursi, Scott menggandeng tangan Lia menuju kursi dan duduk dihadapannya. Wajah lelah Scott tampak jelas membuat Lia menjadi tidak tega dibuatnya, pesawat sampai dengan selamat tapi Lia belum tahu berada dimana. Scott menggenggam tangan Lia dengan membawa tasnya yang sepertinya berisi pekerjaan – pekerjaan apa yang dilakukannya, Lia menatap sekitar tapi sayang hanya pesawat saja yang memenuhi tempat ini. Scott mengarahkan Lia ke mobil yang menunggu mereka berdua, hanya diam mengikuti apa yang dilakukan Scott karena tidak tahu berada dimana saat ini. Menarik Lia lebih dekat dengannya “kamu mikirkan apa?” Lia menggelengkan kepala “kita tidak akan lama hanya sebentar untuk memberikanmu liburan.” Lia hanya terdiam tidak mau mengatakan apa pun karena dalam benaknya saat ini adalah keadaan Gio, Lia sangat tahu bagaimana perasaan Gio padanya bahkan dulu rela memperjuangkannya namun semenjak pertemuan dengan Mona sebelum pernikahan ayahnya dan Mona seketika semua berubah dimana Mona berusaha untuk menggoda Gio. Mona bahkan lebih berbahaya dibandingkan Helen, mungkin karena mereka memiliki usia yang tidak jauh berbeda sedangkan dengan Helen jarak mereka sangat jauh berbeda. “Sayang” Lia menatap Scott yang juga menatapnya lembut “bisakah saat berdua hanya tentang kita tidak ada orang lain?” Lia tersenyum menyandarkan kepala di bahu Scott “kita akan berlibur dahulu.” “Rumah sakit terlebih dahulu bisa?” Lia memotong perkataan Scott “melepas kontrasepsi.” “Kamu yakin?” Lia mengangguk membuat Scott menghembuskan nafas pelan “hamil anak aku sebelum tahu siapa sebenarnya aku?” Lia terdiam “kita nikmatin saja kebebasanmu saat ini.” Lia menatap sekeliling “kita sekarang ada di....” “Dubai” lanjut Scott membuat Lia menatapnya “seharusnya hanya transit setelahnya melanjutkan perjalanan tapi karena kamu tidak mau jauh jadinya kita disini hanya sebentar setelah itu kita kembali.” Lia memeluk Scott dengan mencium pipinya berkali – kali “aku akan berlibur sesuai dengan keinginan kalian semua” Scott tersenyum melihatnya “kamu masih punya utang menceritakan tentang kehidupanmu.” Scott tersenyum mendengarnya “asal setelah mengetahuinya kamu tidak meninggalkan aku” membelai wajah Lia lembut “kamu seksi saat menelan spermaku kemarin.” Wajah Lia memerah dengan pinggang Scott “kamu yang buat aku liar” Lia mengerucutkan bibirnya membuat Scott menciumnya pelan dan Lia memukul lengan Scott pelan “malu.” Scott menarik Lia semakin mendekat dan Lia bersandar pada bahu Scott, Lia tidak tahu akan dibawa kemana oleh Scott saat ini. Mobil berhenti membuat Lia melepaskan diri dari Scott dimana meminta Lia untuk keluar dari mobil, Scott langsung menggandeng tangan Lia menuju kesalah satu mall membuat Lia bertanya – tanya namun diurungkan. Masuk kesalah satu butik Lia baru paham jika Scott mencarikan pakaian untuk dirinya, Lia tidak menyiakan kesempatan tersebut dengan memilih beberapa pakaian, disaat Lia memilih Scott hanya diam menatap apa yang dia lakukan. Lia menghentikan langkah saat melihat pakaian pria dengan cepat memilih untuk Scott saat pria tersebut sedikit menjauh darinya, Lia membawa untuk dibayar namun sayang dirinya tidak membawa apa pun kecuali data diri. Scott yang melihat Lia berada di kasir langsung membayarnya, mereka berkeliling menuju tempat pakaian dalam membuat Lia semangat entah karena apa. “Kita kemana lagi?” Lia menatap Scott yang masih menatap sekitar “aku capek.” Scott menarik Lia menuju suatu tempat dan Lia sekali lagi hanya bisa mengikuti langkah Scott, tidak tahu akan dibawa kemana karena beberapa kali Scott bertanya kesana dan sini mengenai suatu tempat yang Lia tidak tahu tempat apa sampai akhirnya mereka berhenti disalah satu tempat yang tampak menakutkan dari luar. “Kamu mau bikin tatto?.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD