Liburan

1163 Words
Lia hanya mengikuti langkah Scott masuk kedalam membuatnya bertanya apa yang dilakukannya, Lia menghentikan perbuatan Scott lalu menggelengkan kepala. Scott menarik Lia mendekat dan tidak peduli akan penolakannya, memberikan beberapa contoh untuk dilihat membuat Lia mau tidak mau melihatnya dimana gambar – gambar tersebut tampak bagus. Lia sendiri tidak akan berniat membuat tatto dimana hal yang sangat dilarang agamanya, Lia tersadar bahwa mereka berdua jelas berbeda satu sama lain. “Scott bisa tidak gak usah kasih tatto di tubuh kamu?” Lia berbisik saat mengatakan hal tersebut membuat Scott mengangkat alisnya “aku lebih suka tubuh kamu yang saat ini dibandingkan ada tatto karena kamu lebih seksi.” Scott mencium bibir Lia sekilas “kamu sudah selesai?” saat melihat pria keluar dari ruangan dimana mereka bersalaman “kenalkan istriku” menarik Lia agar mendekatinya “sayang, ini kakak aku Javier.” Lia terkejut dengan segera berkenalan dengan Javier, Scott tidak melepaskan pinggang Lia sehingga mau tidak mau terlibat dalam pembicaraan mereka meski tidak paham karena mereka menggunakan bahasa yang Lia tidak dipahaminya. Scott membelai punggung Lia pelan seakan paham apa yang dirasakannya, tidak lama kemudian Scott berdiri membuat Lia melakukan hal yang sama. Scott mengajak keluar dengan menggenggam tangan Lia entah kali ini akan kemana, dimana Scott mengajak dirinya ke tempat parkir melangkah kearah mobil mereka berada. “Kalau pun aku benar membuat tatto maka akan aku buat nama kamu” menunjuk lengannya “Sarah dengan gambar love disampingnya.” “Kita akan kemana?” Lia menatap bingung melihat jalanan mereka tempuh saat ini. “Apa kamu suka tubuhku ini, lebih seksi mana dibandingkan suami kamu?” memberikan tatapan menggoda membuat Lia malas. Lia sendiri tidak tahu akan dibawa kemana oleh Scott dan hanya bisa pasrah dibuatnya, mobil berhenti disalah satu bangunan tinggi yang Lia yakini adalah hotel. Scott menggenggam tangan Lia untuk masuk kedalam, melihat hotel ini membuat Lia bergidik ngeri pasalnya sangat tinggi. Lia tidak tahu apa yang Scott lakukan karena setelahnya dirinya dibawa ke salah satu lift yang pastinya menuju kamar, Scott menarik Lia semakin dekat karena lift yang terlalu penuh didalamnya dimana pelukan Scott membuat jantung Lia berdetak kencang. Lia menatap Scott dimana mereka berada di lantai yang membuat Lia menelan saliva kasar dengan menggenggam tangan Scott erat membuat Scott menatapnya sekilas. “Kamu takut?” Lia tersenyum kikuk lalu menggelengkan kepala “kalau takut kita bisa di lantai yang gak terlalu tinggi.” “Memang bisa?” Scott mengangguk lalu menghubungi seseorang “bisa tapi kamarnya gak sebesar ini, gak papa?.” “Gak masalah.” Scott menggandeng tangan Lia kembali menuju lift dimana kali ini sepi, secara perlahan Scott memeluk Lia dari belakang dengan meletakkan dagunya pada bahu Lia. Sikap Scott ini membuat jantung Lia berdetak semakin kencang dibuatnya tidak lama pintu terbuka dimana Lia melihat petugas hotel yang langsung didatangi Scott dengan Lia setia disampingnya dan mereka bertukar kunci. Lia masuk kedalam kamar dimana tadi mereka melakukan tukar kunci, menatap keseluruhan isi kamar dengan wajah bersinar. Lia tidak pernah kemana pun semenjak bersama Gio dimana waktunya hanya seputar Gio dan anak – anak, sedangkan Gio sendiri beberapa kali ke luar negeri seorang diri masalah pekerjaan. “Kamar yang ini biasa beda dengan pertama dan disini sangat minim area kita melakukan seks.” Lia tertawa mendengar kata – kata Scott “penting seks ya?.” Lia secara perlahan membuka pakaiannya sehingga Scott yang melihatnya terkejut tapi hanya diam membiarkan apa yang Lia lakukan, tubuh Lia telah telanjang membuat Scott menatap tubuh itu dengan mata bersinar karena meski sudah cukup tua tubuh Lia tidak jauh berbeda dengan gadis dimana sama dengan putrinya Kia yang pernah dimasukinya tapi perbedaannya adalah v****a Lia lebih mencengkram penisnya saat berada didalam berbanding jauh dengan Kia putrinya. Scott melepaskan bajunya dengan tidak sabar saat melihat Lia di ranjang melebarkan kakinya dimana belahan v****a terlihat sangat jelas. “Kamu menggodaku, sayang.” Scott melumat bibir Lia dengan lahap seakan tidak ada hari lagi menikmatinya, Lia memeluk Scott dengan membelai punggungnya pelan membuat gairahnya semakin bangkit. Ciuman Scott turun keleher jenjangnya dengan dihisap dan digigit dimana Lia membiarkannya, hal yang sama Scott lakukan pada bagian tubuhnya yang lain. Saat Scott memberi tanda pada tubuhnya dimana jemari Scott sudah masuk kedalam v****a Lia memberikan sensasi berbeda pada Lia dengan beberapa kali mengeluarkan desahan, jemari tersebut masuk keluar dengan sangat dalam bahkan Scott memberikan gerakan memutar didalamnya. “Kamu menyukainya?” Lia mengangguk lemah “tubuhmu semua aku tandai dengan begitu jejak suamimu hilang termasuk pria tetanggamu itu.” “Jangan banyak bicara cepat masukkan penismu” Lia mengatakannya dengan tatapan memohon “Scott sayang cepat masukkan.” Scott melepaskan jemarinya lalu berbaring disamping Lia “kamu diatas aku ingin menikmati tubuhmu yang indah.” Tanpa menunggu kedua kali dimana Lia memasukkan p***s Scott kedalam vaginanya, meski telah memasukinya tetap saja entah kenapa selalu susah. p***s Scott memang tidak memiliki diameter seperti Gio atau Manoj tapi tetap saja untuk memasukkannya penuh dengan perjuangan, Scott melihat apa yang Lia lakukan hanya diam dengan tangannya sesekali meremas p******a Lia. Perlahan tubuh Lia turun saat p***s Scott masuk dan ketika masuk secara keseluruhan Scott menarik Lia kedalam pelukannya dimana mulai menggerakkan penisnya diposisi Lia berada dalam pelukannya, dorongan p***s Scott membuat Lia mendesah dengan sangat keras dan dorongan semakin keras membuat Lia tidak lama kemudian mencapai o*****e. Scott merasakan cairan keluar dari v****a Lia dan tidak menghentikan gerakan penisnya yang membuat Lia semakin mendesah keras. Lia mencoba melepaskan pelukan Scott dengan mengambil posisi duduk diatas penisnya dengan gerakan perlahan menggoyangkan pantatnya, Scott sendiri membantu dengan mendorong penisnya semakin masuk kedalam. Tangan Scott tidak tinggal diam dimana meremas p******a Lia bergantian, mengambil posisi duduk membuat Scott bisa melumat p******a Lia serta meremas bagian lain. Dihisap dan digigit p****g p******a Lia membuatnya meremas rambut Scott keras dimana desahan – desahan Lia terdengar semakin keras karena dorongan keras p***s Scott membuatnya semakin tidak bisa mengendalikan diri. “Sayang, aku keluar” Lia mengucapkan secara terbata – bata. Scott mengubah posisi mereka berdua dimana Scott berada diatas sedangkan Lia berbaring di ranjang, mendorong penisnya semakin dalam dan keras yang membuat Lia teriak atas apa yang dilakukan Scott sedangkan Scott tidak peduli dengan teriakan Lia karena dirinya ingin mencapai klimaks secara bersamaan. Scott mendorong semakin dalam hingga bisa merasakan rahim Lia berada didalamnya, dorongan Scott yang dalam membuat Lia meremas pundaknya merasakan apa yang terjadi hingga tidak lama kemudian mereka mencapai klimaks bersamaan dimana ada beberapa tembakan dari p***s Scott yang mengenai dinding rahim milik Lia sedangkan Lia sendiri tampak lelah dengan apa yang Scott perbuat. Tanpa melepaskan penisnya dimana Scott mengubah posisi mereka dengan membawa Lia kedalam pelukannya dan Lia yang sudah terlalu lelah hanya bisa pasrah atas apa yang Scott lakukan. “Ketika nanti kita kembali kamu langsung tinggal denganku tanpa bantahan.” Lia menatap Scott dengan membelai wajahnya perlahan dimana tatapan wajahnya tidak bisa dibantah sama sekali, Lia tersenyum melihatnya lalu diciumnya lembut bibir Scott agar emosinya sedikit mereda. “Aku tidak bisa karena bagaimana pun statusnya dia masih suamiku.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD