“Selamat sore, Pak.” Ratih menyapa seseorag yang baru saja masuk ke dalam ruangan divisi Business Development. Dan itu adalah atasan tertingginya, Satya Adi Hendrawan yang masuk dengan auranya yang selalu membuat orang lain merasa segan walau dia sebenarnya ramah. Beberapa karyawan lain yang ada di dalam ruangan pun ikut bangkit dari kursi dan menyapa Satya. Satya menyapa balik dengan anggukan, tapi ketika dia melewati kubikel milik seseornag yang dia tunjuk sebagai asisten anaknya, Nidya Atikah nama karyawan itu, Satya berhenti sebentar dan emlihat keadaan Nidya. “Selamat sore, Pak.” Sapa Nidya ketika merasa atasannya itu melihat kearahnya. Setelah menyapa balik pada Nidya, Satya masuk ke dalam ruangan putranya. Sedangkan karyawan lain saling memandang bingung karena mereka kedatang