The Handsome CEO and I 17 Aku segera menghentikan suapanku saat mendengar panggilan Ersa dan Riska. Aku memandang mereka dengan wajah pucat pasi. Meski Ersa dan Riska adalah sahabatku tapi kalau urusan Gio mereka sama egoisnya dengan para fans Gio lainnya apalagi di belakang mereka ada beberapa gadis lain yang juga para fans bar-bar Gio. “Kau kenapa kayak lihat hantu gitu, Lia?” tanya Ersa sambil menatapku sambil tersenyum-senyum. Aku segera melirik ke arah Gio dan tersenyum saat melihat entah sejak kapan dia telah memakai kaca mata hitamnya yang membuatnya terlihat makin tampan. “Kaget aja lihat kalian di sini?” jawabku asal. “Memangnya gak boleh? Ini kan tempat umum!” gerutu Riska lalu tatapannya terarah pada Gio. “Eh, ini, Ivan, ya?” Kenalin, dong, Lia,” kata Ersa sambil menata