"Mbak, saya mau pulang dulu sebentar, ya. Ada beberapa barang nenek yang harus aku ambil. Setelah saya kembali ke sini, Mbak boleh pulang. Siapa tahu nanti mas Bram pulang, nggak ada yang siapin dia makan." Naura menyampaikan itu semua sebelum dia keluar dari ruang rawat Rohana. Wanita tua itu masih terbaring lemah. Alat bantu bernapas terpasang di hidungnya. Juga satu tangannya yang terhubung dengan infus. "Baik, Nyonya." *** Saat tiba di rumah, mobil Bram sudah terparkir di halaman rumah. Naura merasa lega, karena itu berarti, nanti dia bisa langsung mengajak Bisma ke klinik bersama. Dengan langkah sedikit tergesa, Naura masuk ke dalam. "Darimana? Saya memang tidak suka kamu, tetapi kamu tidak bisa sembarangan pergi keluar dari rumah ini. Bukan karena saya peduli, tetapi tugas ka