Hati Marshanda terusik, menangkap kepahitan dalam kalimat yang diucapkan oleh Devanno. Ada perih yang campur geram di sana. Marshanda memejamkan mata sesaat, mendengar perkataan Devanno. Perkataan yang terlalu rinci dari seorang Devanno. Sementara di benak Devanno, timbul prasangka buruk pada seseorang. Siapa lagi orangnya kalau bukan Pak Hartono? Devanno berpikir, pasti Pak Hartono ada di balik pengaturan konyol ini. ‘Dia yang sengaja mengatur semuanya, memanfaatkan Barry yang enggak kukenal secara pribadi. Tujuannya supaya aku marah, cemburu, dan curiga sama kekasihku sendiri. Dan kalau kami sudah mulai ribut-ribut yang kemudian berujung pada rusaknya hubungan kami, dia pasti bersorak gembira, siap-siap merebut Marshanda dariku,’ pikir De