Pembicaraan omong kosong yang tercipta di meja makan, mau tak mau harus Harvey ikuti. Beberapa di antaranya kebanyakan membahas pekerjaannya dan menyinggung mengenai Jacob. Harvey sudah tahu arah pembicaraan mereka tapi tetap pada garis yang akan terus ia ikuti; tak tahu apa pun selain datang dan duduk di sini. “Apa kau tahu tujuan perjamuan ini, Harvey?” tanya Grace setelah dirasa bisa bicara dengan suasana yang jauh lebih santai. Santap malam mereka sudah selesai dan menyisakan hidangan penutup yang lezat. Sengaja ia minta koki di kediaman sang “Entahlah, aku hanya mengikuti keinginan hatiku untuk kembali bertemu kalian. Kau tahu, Bibi Grace, aku tak memiliki banyak keberanian untuk pulang. Setidaknya sekadar mengentaskan rindu pada kenangan manis di masa lalu.” Harvey tersenyum tipis