43. Malam Pertama

1113 Words

Malam ini aku sudah bersiap akan tidur, merebahkan diri dan menarik selimut tebalku. Tapi kedatangan Restu yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar membuatku mengurungkan niat. Padahal tubuh ini sudah sangat lelah dan ingin segera beristirahat. Membayangkan punggung yang kaku ini menyentuh empuknya kasur hanya menjadi impian semata. Aku kembali bangun dan menegakkan punggungku menatap penuh ngeri pada Restu. "Kau kenapa di sini?" tanyaku padanya dengan mata melotot tajam menatap pada Restu. Lelaki itu menautkan kedua alisnya lalu menjawab dengan tanpa ada rasa berdosa sama sekali. "Ya, mau tidur. Memangnya apa lagi. Orang masuk kamar itu karena lelah dan ingin beristirahat." "Tapi kau tidak perlu tidur di dalam kamar ini, Restu!" protesku. Restu masih bisa santai menghadapiku yang bic

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD