“Ayo masuk! Akan saya antar kamu duduk berjajar bersama peserta lain yang ada di sana!” bisik Frans kepada Nada yang terlihat sangat gugup.
“Iya, Pak!” jawabnya lirih.
Frans berjalan dengan penuh percaya diri sembari menegakkan jasnya untuk mengantar Nada duduk bersama enam peserta lainnya. Mereka merupakan kandidat dari beberapa petinggi perusahaan yang berkompeten di bidangnya. Nada hanya bisa berjalan sembari menunduk. Dia meremas jemarinya sembari mengekor kepada Frans Hutama yang berjalan di depannya.
‘Ternyata pesertanya nggak cuma aku, ya? Tapi jadwal latihan kami benar-benar dipisah. Ya Tuhan, aku semakin grogi aja nih! Udah pasti suara dan jam terbang mereka berkelas. Nggak kayak aku yang abal-abal! Udah ah! Kalau kepikiran kayak gini kan jadi semakin grogi. Lebih baik aku memi
