HIDUNG KAMU MANCUNG

1711 Words

“Daffa sudah setuju menemuiku di coffee shop lantai lobi. Aku ke lobi dulu ya?” Malika melepas sabuk pengaman hendak turun dari mobil. “Kamu mau tunggu dimana?” “Aku ke bakery yang sebelah coffee shop saja..” Maha ikut melepas sabuk pengamannya. “Ok,” Malika mengangguk. Setibanya di coffee shop, Malika memesan caramel macchiato kesukaannya lalu mencari tempat duduk yang agak tersembunyi. Sekitar sepuluh menit menunggu, Daffa tiba di coffee shop, lalu duduk di hadapannya. “Ada apa?” Daffa terlihat kusut. “Kamu serius dari kantor? Atau melakukan aktivitas lain?” Malika mengerutkan keningnya. “Kantor, aku serius.. Rapat evaluasi, lumayan banyak yang harus dikejar. Aku bicara soal target,” Daffa menarik nafas panjang. “Terserah kamu percaya atau tidak, tapi sejak aku menyetujui perc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD