“Hai.. Pagi,” Ghani tersenyum lebar. Malika hanya tersenyum simpul, “Mau apa?” “Kamu selalu saja ketus..” Ghani mencoba biasa. “Ya, aku ada yang sedang dikerjakan, jadi terganggu dengan kamu datang. Aku tidak bisa mengobrol berlama-lama. Selain itu, ini masih pagi,” Malika menjelaskan panjang lebar “Masih pagi darimana? Ini sudah jam sepuluh! Dan, apa boleh aku masuk, ada yang harus aku bicarakan. Masa kita harus mengobrol di lorong seperti ini?” Ghani dengan cueknya meminta masuk ke dalam apartemen. Malika berpikir, ia menatap Ghani yang sepertinya cuek, tidak ada rasa tidak enak sedikitpun mendatangi apartemen mantan istrinya. “Untuk kamu tahu, aku sedang tidak sendiri..” Malika akhirnya membuka pintu lebar lebar. "Ada siapa?" Ghani melangkah masuk dan melihat ada Maha yang seda