Clara bersiap bergabung dengan timnya. Wanita misterius itu telah menggunakan pakaian balapan lengkap. Motor hitam pekat dengan sedikit tulisan nama agensi serta brand yang ia bawa. Tubuh ramping dengan wajah yang terutup masker dan helm telah berada dia atas tunggangannya. Kamera langsung menyorot pada wanita itu. Dia benar-benar menjadi tokoh utama. “Clara. I love you!” terias Laura dan dari penonton lainnya. Mata tajam Andreas menatap Clara. “Dia terlihat sangat sombong.” Andreas tersenyum sinis. Clara melambaikan tangannya pada semua penonton dan itu mematahkan pemikiran sang boss mafia. “Hah. Dia menyembunyikan diri, tetapi pura-pura peduli pada pendukungnya.” Andreas menggelengkan kepalanya. “Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan kamu?” tanya Andreas pada dirin