When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hans membawa membawa Hanna pergi berlibur ke Maldives. Wanita itu menurut, dia tidak mau memikirkan ancaman King. Sebenarya itu adalah bulan madu, hanya saja pria itu tidak mau menyebutkannya langsung. Dia hanya mau menghibur istrinya untuk melupakan kesedihan kehilangan dan berharap bisa mendapatkan malam pertaman yang indah. Mereka melakukan penerbangan dengan jet pribadi milik Hans. “Apa ini pesawat pribadi?” tanya Hanna mengagumi jet mewah itu. “Ya, apa kamu suka?” tanya Hans dan Hanna mengangguk dengan senyuman cantik. “Baguslah.” Hans mengusap kepala Hanna. “Terima kasih.” Hanna memeluk Hans. “Ayo, masuk lebih dalam.” Hans tersenyum, ia menikmati hangatnya pelukan Hanna. “Ke mana?” Hanns mendongak. "Bersiap melakukan penerbangan dengan tenang." Hans menari