When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mobil hitam melaju dengan santai dan berhenti di sebuah rumah mewah yang yang berada tidak jauh dari café yang telah diberi garis polisi. Itu adalah tempat persembunyian sementara para karyawan yang bekerja di café dan club milik King. “Aku tidak menyangkan akan ada hari dimana usahaku dikacaukan oleh rekan sendiri.” Andreas mengenakan topeng dan keluar dari mobil. Dia masuk dari pintu belakang. Seorang wanita memperhatikan Andreas dari jendela kamarnya yang berada di lantai atas. “Pria idamanku telah datang. Dia sangat peduli pada kami.” Wanita cantik itu tersenyum. “Aku sangat menyukai kamu, Tuan King.” Wanita seksi yang hanya menggunakan mini dress berwarna putih tipis itu segera berlari menuju telepon yang ada di kamarnya. “Selamat datang, Tuan.” Pengawal menyambut ked