"lo mau kemana?" Seketika Kamerun menghentikan langkahnya lalu menatap Gesa sang pembantu menyebalkan yang selalu bersikap sinis kepadanya. "Lo mau tau?apa mau tau banget..?"setelah mengatakan itu Kamerun segera pergi meninggalkan Gesa begitu saja. Namun sialnya. Gesa malah mencengkram lengannya. Mau tidak mau Kamerun menghentikan langkahnya"lo ngapain sih?" Kamerun berusaha melepaskan cengkraman tangan Gesa. Dengusan kesal kembali terdengar saat Kamerun tidak berhasil membuka genggaman tangan Gesa. "Gue dipanggil tuan besar. Kalo lo halangin kayak gini gue bisa dipecat. " "Bagus...itu yang gue harap" Kamerun membulatkan matanya. Ia benar_benar tidak percaya dengan ucapan Gesa. Bagaimana Gesa begitu benci kepadanya?ada dendam kesumat apa cobak?ketemu aja kagak pernah. Ni nenek si