Tiba-tiba, Xu Qiang mengejarku hingga membuatku terkejut. Apakah dia mengikutiku? “Kenapa kau meninggalkan pesta?” tanyanya. “A... aku... itu... gaunku kotor... maaf, padahal kau sudah khusus menyiapkannya untukku...” kataku dengan rasa bersalah. “Jangan khawatirkan masalah itu. Apa kau baik-baik saja, Tomoka?” tanya Xu Qiang kembali. ia memperhatikan noda anggur itu dan sepertinya menebak ada sesuatu yang terjadi. Mata Xu Qiang menatapku dengan cemas. “Ya, aku baik-baik saja. Tapi, aku tidak bisa mendampingimu dengan penampilan seperti ini, Xu Qiang. Aku akan pulang dan berganti pakaian...” ujarku berusaha menenangkannya. Aku tersenyum sebisa mungkin agar ia tidak curiga sama sekali. Aku berbalik dan mulai berjalan meninggalkan istana kedutaan. Tapi, tiba-tib