Aku benar-benar bahagia saat ini karena Tomoka kembali menjadi penerjemahku dan itu tandanya kekasihku akan selalu berada dalam jarak pandangku lagi. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada hal ini. Sean terus saja memasang wajah tegas sejak Tomoka kembali. Aku tahu dia tidak senang dengan keputusanku tapi aku ingin dia tahu satu hal. Saat aku sedang bekerja di ruanganku, Sean datang membawakan teh untukku. Aku menghentikan aktivitasku sesaat dan memandang Sean yang langsung berdiri tegap seakan bersiap menerima perintah dariku. Aku menyilangkan jari-jariku dan memangku daguku sambil memandangnya serius. “Aku sudah menyatakan cinta pada Tomoka,” ucapku pendek. Tepat seperti yang kuperkirakan, wajah Sean langsung mengerut tidak senang dengan hal itu. Ia menghela napas