“Saya tidak berpikir demikian, tuan. Coba saja anda pikirkan, memangnya ada orang yang bisa jatuh cinta pada orang lain hanya dalam satu hari? Apalagi sebelumnya sudah ada orang yang dicintainya mati-matian?” Sean menyeringai ke arahku. Aku tertegun mendengarnya. “Seandainya begitu aku pasti akan sangat senang sekali mendengarnya. Tapi, sayangnya aku tidak tahu apa yang dipikirkannya sampai dia ingin kembali ke Jepang bersama dokter itu,” balasku dengan suara lemah. “Mungkin saja karena terpaksa? Anda 'kan tidak bertanya padanya,” Sean memutar bola matanya. Aku benar-benar tertegun mendengar kata-kata Sean. Dia benar, aku tidak pernah menanyakan alasannya pada Tomoka sehingga aku tidak tahu apa yang dipikirkannya. Bisa jadi Tomoka memang mempunyai alasan tersendiri dan tidak mau