72 - August - Hesitating

1069 Words

    “Tomoka, kemarilah...” panggilnya sambil masih memegang tanganku. Kami mendaki bukit kecil itu bersama-sama.     “Aku ingin menunjukkanmu pemandangan dari bukit ini,” katanya tersenyum.     “Pemandangan dari sini?” aku langsung menoleh ke arah yang dimaksud Xu Qiang dan mataku membelalak kagum.     Begitu kami mencapai puncak bukit, pandanganku langsung menyapu pemandangan negara China yang terbentang di depan kami.     “Ini indah sekali...” kagumku. Dunia yang biasa kulihat hanyalah sebagian kecil dari pemandangan ini.     “Ini adalah tempat favoritku. Aku sering kemari dengan menunggang kuda. Kau adalah orang pertama yang pernah kubawa ke tempat ini,” Xu Qiang tersenyum dan ikut memandang pemandangan di depannya.     Ini adalah negaranya... ketika aku melihat bangunan-bangunan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD