“Aku minta maaf karena telah membuat masalah besar untuk keluargamu...” kata Xu Qiang di dalam mobil. “Tidak apa-apa. Sepertinya keluargaku menyukaimu,” aku tersenyum padanya. Xu Qiang balas tersenyum padaku setelah tertegun sejenak. “Ibuku meninggal dan ayahku sibuk mengurusi negara. Aku benar-benar hampir tidak tahu bagaimana rasanya memiliki keluarga... Tetapi, setelah aku datang ke rumahmu, aku menyadari bahwa memiliki keluarga itu adalah hal yang menyenangkan...” kata Xu Qiang kemudian. Ia memegang kalungnya sesaat dengan ekspresi sedih. “Jika kau mau, kau boleh mengunjungi keluargaku lagi dan kita akan mencari saudaramu bersama-sama,” sahutku dengan antusias. Ia tersenyum memandangku. “Bukan kita akan mencarinya. Tapi, kita pasti akan menemukannya.” balasnya. Aku