38. Dikorbankan

1137 Words

Vanilla kesal sendiri karena sudah dari lima menit yang lalu mendengar suara dari arah kamar Kirei-Kenny. Vanilla memilih keluar kamar menemui Nathan yang sudah menunggunya di depan pintu. "Jalan keluar yuk, ke mana begitu yang penting enggak di sini." rengek Vanilla. Nathan hanya tersenyum mengacak-acak rambut Vanilla. Nathan tahu, Vanilla tidak nyaman dengan suara-suara sahabat mereka. "Ya sudah ayo jalan-jalan, kita ke kafe dekat sini dan pulang kalau kegiatan mereka kira-kira sudah selesai." Nathan menarik pergelangan tangan Vanilla. Nathan mengajak Vanilla keluar villa dan memacu mobilnya sendiri. Seperti yang dikatakan Nathan, mereka akan mencari kafe untuk tempat nongkrong dan menunggu kegiatan keempat sahabatnya selesai. *** Rangga merasa gerah, padahal AC dalam kamarnya suda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD