Dimas kembali pulang ke rumah dengan berjalan kaki karena ban motor bagian depan miliknya bocor dan sengaja ia tinggal di bengkel pengkolan depan. Ia mendapati suasana sekitar pintu rumahnya jauh lebih bersih, tidak menjijikan seperti saat pertama kali ia pulang. Meski aroma tidak sedap sekaligus anyir masih tercium menusuk dari sana. Dimas sampai muntah-muntah karenanya.
Di kehamilan Kenanga, aku ikut mengidam. Beda dengan ketika Nika hamil Dika, enggak ada yang mengidam karena Arunika pun sehat bugar, batin Dimas buru-buru mencoba masuk rumah.
Seperti saat membuka gerbang, membuka pintu masuk utama di rumahnya pun, Dimas melakukannya sendiri menggunakan kunci serep yang sengaja ia bawa. Dimas sengaja melakukannya karena ia yakin, orang rumah termasuk ART-nya sudah sangat lelah mengurus
