Takdir Baru

1232 Words

“Terima kasih, Mas. Sudah repot mengantarkan saya sampai ke sini. Saya tidak tahu cara membalasnya, semoga Allah membalasnya kebaikan ini berlipat,” ucap Umi melipat tangannya di d**a dan menunduk menatap lelaki di depannya.  “Panggil Rahman saja, nama saya Rahman. Kalau Mbak sendiri siapa, kalau boleh tahu?” tanya Rahman tersenyum sambil menunggu jawaban Umi.  “Umi,” jawabnya pendek. “Oh iya. Salam kenal Mbak Umi, saya pamit kalau begitu. Itu rumah saya, hanya beberapa langkah lagi sampai. Kalau ada apa-apa boleh ke sana, tapi sementara maaf, saya tidak bisa membawa tamu ke rumah. Selain sudah malam, Mbak juga perempuan dan saya masih bujang. Hal yang tidak mungkin bukan, tapi tenang saja nanti saya akan coba bilang untuk Mbak bermalam di sini kepada pengurus masjid melalui telepon. Ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD