Pertemuan yang Tidak Disangka

1209 Words

“Aw, Aduh,” teriak Nadia menatap jempol kanannya. Darah mengalir dengan cepat di jari itu. Semua mata tertuju pada Nadia, Arani dan Retno ikut berdiri melihat apa yang terjadi. Begitu juga Gibran, lelaki itu langsung menghampiri Nadia dan terkejut melihat tangan Nadia yang robek oleh pecahan kaca. Melihat Gibran yang mendekat, Arani dan Retno urung mendekat. Ia kembali duduk dan sibuk menonton televisi sambil sesekali menyeruput teh buatan sendiri-sendiri dengan senyuman yang penuh arti. Nadia tampak kesal melihat sikap ibunya yang keterlaluan, biasanya sang ibu—Retno adalah orang yang paling khawatir pada keadaannya, tapi bisa-bisanya hari ini Retno bahkan tidak ambil pusing hanya karena sudah ada Gibran. Gadis itu tampak sangat kecewa, lalu menatap ibunya dengan pandangan yang kesal d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD