Kesepakatan Baru

1068 Words

“Aku tidak menyangka kalau Nadia bakalan pulang, Mbak. Maaf, katanya rindu rumah. Jadi, aku antarkan saja ke sini sekalian lihat kondisi dirimu, Mbak. Maaf, tahu sendiri aku sibuknya luar biasa kan,” ujar Retno menjelaskan pasca pulangnya Nadia ke rumah orang tuanya. Wanita itu tersenyum kaku salah tingkah. Ada rasa tidak enak pada Arani karena sikap anaknya yang sudah keterlaluan.  Arani menatap Nadia dengan serius, gadis itu hanya menunduk. Jika sebelumnya ia bisa bicara semaunya, kini di samping Retno ia bahkan tidak bicara apa-apa.  Retno memperbaiki duduknya, beringsut ke depan, lalu mendekat ke arah Arani.   “Maaf ya, Mbak. Aku udah ajarkan dia untuk lebih patuh pada Gibran dan tidak kabur-kaburan begini lagi. Semoga Nadia paham,” terang Retno menatap Arani dengan senyum yang kaku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD