Ungkapan Hati Nadia

1062 Words

“Umi, kamu ke mana saja sih? Aku harus bekerja dan kamu jaga Ibu!” ucap Gibran menatap kesal pada Umi yang baru sampai di rumah sakit.  “Tadi aku ketiduran, Mas. Maaf....” “Harusnya kamu udah di sini pagi-pagi sekali. Bukannya diam saja di rumah dan sibuk tiduran. Kamu tahu kan Mas harus bekerja,” cecar Gibran menarik tangan Umi dengan kasar dan membawa istrinya itu ke luar ruangan.  Di depan pintu mereka berdua terkejut dengan kedatangan Nadia. Gadis itu bahkan masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam. Matanya terlihat sembab, tubuhnya seperti lemah.  “Nadia, kamu dari mana saja? Kenapa tidak kabari, Mas. Mas kan khawatir,” ucap Gibran dengan suara yang berbeda. Jika tadi ia membentak Umi dengan suara tinggi, kini ia menyapa dan menanyakan Nadia dengan suara yang lembut.  U

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD