Hati yang Semakin Rapuh

1068 Words

“Aku benar-benar kecewa pada kalian. Apa tidak malu membuat kegaduhan di rumah sakit!” gerutu Gibran saat datang sore harinya. Dengan tubuh yang sudah lelah, ia harus berhadapan dengan pihak rumah sakit yang meminta kerugian karena merusak fasilitas rumah sakit dengan jumlahnya yang tidak sedikit. Pihak rumah sakit pun sudah memperingatkan untuk tidak membuat kegaduhan di dalam, apalagi dengan kondisi Arani yang benar-benar butuh istirahat. Mereka menekankan agar pengunjung tertib dan tidak membuat masalah. “Iya, Mas. Maaf, kami tidak bermaksud untuk....” “Tidak usah membela diri, aku tahu semuanya. Kalian ini benar-benar membuatku lelah. Apalagi kamu Umi, kenapa harus membuat ibu marah lagi?” tanya Gibran mulai menyalahkan Umi dengan suaranya yang tinggi. Umi hanya bisa diam mendeng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD