Menghakimi Hati

1211 Words

Perubahan sikap Gibran semakin hari semakin membuat Umi tersakiti. Janji yang ia ucapkan benar-benar hanya tinggal janji. Bahkan setelah ia menyinggung masalah pembagian waktu untuknya dan Nadia, ia juga wanita yang butuh diperhatikan dan dicintai. Namun, selalu saja salah di mata Gibran dan ibu mertuanya. Gibran malah mengelak dan bahkan mengejar Nadia karena takut gadis itu tersakiti. Padahal, harusnya yang tersakiti adalah Umi karena memang sejak awal ia harus berbagi. Bukan hanya suami, tapi juga hati dan naluri. Berkali-kali ingin menyerah, berkali-kali juga akhirnya Ia harus pasrah. Tidak ada yang abadi, tidak juga kebahagian juga kesakitan dan kesedihan. Semua akan berlalu begitu saja nanti. Kalimat itu terus menerus ia tanamkan di hati. Jika dulu ia sangat bahagia dicintai dan dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD