When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rumah baru yang akan ditempati oleh Umi tidak terlaku besar. Hanya ada dua kamar tidur kecil dan satu ruang tamu. Rumah yang jauh dari kata mewah, tapi inilah pilihan Umi. Gibran sudah memberikan pilihan rumah untuknya, tapi dekat dengan rumah sebelumnya. Namun, Umi memilih rumah yang sederhana, tapi membuatnya nyaman dan jauh dari rumahnya biasa. “Kamu yakin, Umi?” tanya Gibran menatap istrinya lekat kali ini. Survei rumah hanya dilakukan Umi dan Gibran, hari itu juga Umi memutuskan pindah dan memilih menyendiri. Untuk sementara Gibran dan Nadia yang akan mengurus Arani sampai ditemukan perawat khusus untuknya. “Sangat yakin, Mas. Toh, kita juga tidak bersama, jadi tak mengapa aku tinggal di sini saja,” ucap Umi sambil melihat-lihat rumah barunya. “Jangan bicara begitu, Umi. Mas m