Perang Batin

1326 Words

Pekerjaan di kantor Gibran kali ini benar-benar menyita waktu. Ia harus lembur demi menyelesaikan proyek yang terus menerus diundur sejak masalah di rumahnya menjadi-jadi. Bahkan beberapa partner kerja mulai tidak nyaman dengan cara kerja Gibran yang semakin menurun saja.  “Makanya, Gib. Jangan punya istri dua kalau tidak mampu,” seloroh teman satu ruangan melihat Gibran masih sibuk di depan komputernya saat semua orang sudah mulai pulang dan kantor semakin sepi. Gibran hanya tersenyum samar, lalu kembali sibuk mengurus pekerjaannya. Ia berusaha tidak memedulikan ejekan dan bercandaan temannya yang takut akan membuatnya emosi karena tubuh yang lelah hari ini.  “Iya, nih. Lagian Umi masih cantik, malah nambah lagi,” adu teman lainnya.  “Kalau masalah pembagiannya gimana, Gib. Uang belan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD